![]() |
Sistem Pertahanan Udara S-300 |
Kedua negara telah membicarakan hal tersebut secara saksama dan mencapai kesepakatan. Meski begitu, Fomin tidak memberikan keterangan lebih jauh mengenai detail persenjataan maupun spesifikasi senjata canggih yang menarik minat Negeri Para Mullah.
“Yang pasti, kami tidak membahas sistem persenjataan ofensif (bersifat menyerang) yang dilarang PBB,” tegas dia, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (27/4/2016).
Iran sebenarnya juga memproduksi senjata sendiri, antara lain, Misil Ghader, Nasr dan Fakour, radar pengintai Kasta, Hag dan misil pertahanan Rapier, serta misil jarak jauh Talaash-3.
Akan tetapi, Teheran merasa belum cukup dengan semua sistem persenjataan yang dikembangkannya sendiri. Oleh karena itu, mereka juga memasok persenjataan dari negara lain, salah satunya Rusia.
Selama ini Iran sangat tertarik memiliki sistem pertahanan udara S-300 buatan Negeri Beruang Merah. Senjata itu diyakini sebagai salah satu sistem yang paling dapat diandalkan dan efisien untuk meningkatkan pertahanan udara Teheran.
Senjata S-300 buatan Rusia sendiri telah dioperasikan oleh sejumlah negara, termasuk Aljazair, Azerbaijan, Belarusia, Siprus, Kazakhstan, dan Vietnam.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/04/27/18/1373967/setelah-s-300-iran-akan-beli-senjata-canggih-lainnya-dari-rusia