 |
| Sukhoi TNI AU |
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna mengatakan, TNI AU akan mengembangkan model alutsista yang dimilikinya. Hal itu dilakukan untuk memperkuat pertahanan negara di wilayah udara.
"Pemerintah sudah tahu bagaimana pentingnya masalah udara, ini masalah dirgantara," kata Agus di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/4/2016).
Agus menilai, sebuah negara harus kuat dari sisi dirgantara. Hal itu dilakukan agar negara lain tak bertindak sewenang-wenang masuk ke wilayah Indonesia.
Karenanya TNI-AU perlu menambah dan mengembangkan alutsistanya. "Kekurangan kita akan segera ditindaklanjuti di Kementerian Pertahanan, penambahan radar, alutsista dan pengganti F-5 itu sudah akan ditindaklanjuti dalam renstra tahap dua," ujarnya.
Selain alutsista tersebut, Agus mengatakan, pihaknya akan memordernisasi pesawat tempur yang dimilikinya. "Mudah-mudahan bisa terwujud," tukasnya.
KSAU Sebut Pasukan TNI AU Melawan Kodrat sebagai Manusia
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna mengatakan, pasukan TNI AU dinilai memiliki mental berbeda dari manusia pada umumnya. Pasukan AU dinilai sudah terlatih dan terbiasa dengan medan di udara yang hidup berteman dengan oksigen.
"Dengan tema itu kita ini airmen ini sudah melawan kodrat. Harusnya di darat menghirup oksigen yang enak, kita bermain-main di udara, pokoknya semua airmen," ujar Agus di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/4/2016).
Maka itu sambung Agus, penerbang TNI AU harus dibekali keterampilan khusus dalam menjalankan misi penyelamatan negara dari Udara. Pasukan AU harus memiliki mental kuat dalam menjaga wilayah udara Indonesia dari serangan musuh.
"Sehingga tidak bisa main-main, jadi harus kuat. Tidak bisa mendadak jadi harus direncanakan dan terlatih. Sulit diganggu dan tergoda," pungkasnya.
HUT TNI-AU ke 70 Tegaskan Kembali Doktrin Operasi Udara
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, dalam HUT TNI-AU yang ke-70 menjadi momentum penegasan kembali doktrin TNI-AU. "Ini hari ulang tahun ke 70 kita menunjukan jadi apa yang kita butuhkan ke depan. Jadi ada formasi composide straik adalah operasi udara yang ada sesuai doktrin suabuanapaska," tutur Agus di Pangkalan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/4/2016).
Menurut Agus, dalam simulasi udara yang sempat dipamerkan para penerbang TNI-AU, terdapat operasi udara strategis untuk menghancurkan musuh.
"Kemudian kita lakukan operasi dukungan sebelum masuk pasukan lain kita harus melakukan operasi udara lebih dulu," ujarnya.
KSAU menjelaskan, operasi udara dilakukan untuk membuka sasaran-sasaran strategis sebelum pasukan lain masuk melakukan penyerangan. "Jadi simulasi itu sesuai doktrin suabuanapaska yang kita miliki," tandasnya.
Sumber : http://nasional.sindonews.com/read/1099612/14/tni-au-ingin-pemerintah-kembangkan-alutsista-1460187700
