Pesawat Angkut Militer A400M |
Indonesia berencana membeli beberapa pesawat angkut militer Airbus A400M , kata menteri pertahanan Ryamizard Ryacudu kepada Reuters pada hari Rabu (11/05), akan menjadi pendorong yang potensial untuk proyek pertahanan terbesar di Eropa tersebut.
"Saya punya rencana untuk membeli A400 dari Eropa ... tetapi hanya dalam jumlah kecil. Tidak perlu membeli banyak," kata Menteri Ryamizard Ryacudu tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Airbus A400M mengalami sejumlah permasalahan keterlambatan pembangunan dan biaya yang membengkak. Salah satu pesawat jatuh di Spanyol pada tahun lalu, menewaskan empat orang awaknya dan menyebabkan beberapa negara melakukan ground pesawat pengangkut pasukan dan kargo tersebut.
Seorang juru bicara dari Airbus Defence and Space, yang bertanggung jawab untuk produk militer perusahaan kedirgantaraan Eropa itu, mengatakan kepada Reuters melalui email bahwa perusahaan mereka tidak bisa mengomentari kampanye penjualan tertentu, namun mereka "percaya diri" mengenai penjualan A400M lebih lanjut di Asia Tenggara.
Malaysia masih menjadi satu-satunya pelanggan ekspor untuk pesawat tersebut setelah Afrika Selatan membatalkan pesanannya pada tahun 2009.
A400M ini dikembangkan untuk Spanyol dan enam negara Eropa NATO lainnya, yaitu Belgia, Inggris, Perancis, Jerman, Luksemburg dan Turki, dengan biaya 20 miliar euro ($ 23 miliar), sehingga menjadikannya sebagai kontrak persenjataan tunggal terbesar di Eropa.
Pesawat ini dimaksudkan untuk mengisi kesenjangan antara pesawat Lockheed Martin C-130 Hercules yang lebih kecil, dimana pesawat tersebut banyak terdapat dalam kedinasan di Indonesia, dan pesawat jet kargo Boeing C-17.
Ryacudu juga mengatakan, pemerintah telah setuju untuk membeli delapan jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia tahun ini, tetapi menambahkan bahwa harga masih sedang dinegosiasikan.
Indonesia awalnya berencana membeli sekitar selusin jet Rusia untuk menggantikan pesawat tempur Northrop F-5 yang telah menua, dan suplemen armada sejumlah 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 yang menjadi tulang punggung angkatan udara Indonesia.
Sumber : http://reuters.com/