Militer Korea Selatan Inginkan 100 Tambahan Tank K2 Black Panther - Radar Militer

16 Mei 2016

Militer Korea Selatan Inginkan 100 Tambahan Tank K2 Black Panther

Tank K2 Black Panther
Tank K2 Black Panther
Militer Korea Selatan berusaha untuk memperoleh 100 unit tambahan tank K2 Black Panther buatan lokal untuk memperkuat garis depan pertahanannya melawan Korea Utara.
"Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff - JCS) Korea Selatan telah mengajukan permintaan yang berisi tentang kebutuhan untuk 100 atau lebih tank K2 pada bulan Oktober dan Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan tengah melaksanakan verifikasi permintaan tersebut," kata pejabat militer kepada media Yonhap.
K2 adalah tank tempur utama (main battle tank - MBT) Angkatan Darat Korea Selatan dan telah diproduksi sejak tahun 2013. Tank yang dikembangkan di dalam negeri tersebut telah mencapai unit garis depan mulai tahun 2014, dengan total sejumlah 206 tank K2 telah dioperasikan atau sedang dalam proses penyerahan.
Rencana produksi tambahan tersebut, jika diterima, akan menambah jumlah armada tank K2 militer Korea Selatan menjadi lebih dari 300 tank.
Langkah ini diambil dalam menanggapi Korea Utara yang meningkatkan jumlah tanknya sejak tahun 2005. Saat ini, negara komunis tersebut diyakini memiliki sekitar 4.500 tank dalam inventorinya, kira-kira dua kali jumlah kekuatan MBT Korea Selatan.
"Permintaan tambahan sekitar 100 tank dari JCS tersebut juga karena pertimbangan dari kebutuhan untuk mengganti aset tank militer yang telah menua," kata pejabat militer lain.
K2 memiliki meriam smoothbore 120 milimeter dengan 40 peluru sebagai persenjataan utama, memiliki kecepatan maksimum 70 kilometer per jam serta kemampuan untuk menyeberangi sungai sedalam 4 meter. Satu unitnya berharga sekitar 8 miliar won (US $ 6,9 juta), menjadikan tank tersebut sebagai salah satu tank yang mahal di dunia.
Sumber : http://defenseworld.net/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb