Presiden Indonesia dan Presiden Rusia |
”Kami telah sepakat untuk memperluas kontak antara kementerian pertahanan dan badan-badan keamanan,” kata Putin pada pertemuannya dengan Jokowi, seperti dilansir Itar-Tass, Kamis (19/5/2016).
Presiden Jokowi menambahkan, bahwa Indonesia dan Indonesia juga menyepakati pertukaran informasi intelijen.
Semenatara itu, Kepala Badan Ekspor Senjata Rusia, Alexander Fomin, mengatakan bahwa Rusia ingin memproduksi amunisi militer di Indonesia.
Dia menambahkan bahwa Indonesia tertarik dengan kapal selam dan jet tempur Rusia. ”Namun, Rusia memiliki saingan, seperti Amerika Serikat dan China,” ujarnya.
Sebelumnya, seorang ajudan Kremlin, Yuri Ushakov, telah mengkonfirmasi niat Rusia untuk memproduksi amunisi militer di Indonesia. Menurutnya, Rusia akan menandatangani kesepakatan dengan Indonesia untuk memasok senjata dan amunisi militer yang tidak ditentukan, yang akan diproduksi di bawah lisensi.
Rusia saat ini menjadi eksportir terbesar kedua dunia setelah AS. Indonesia sendiri sudah membeli sejumlah jet tempur Su-35 Rusia untuk menggantikan armada pesawat tempur buatan AS.
Pendekatan Rusia pada Indonesia ini menjadi salah satu langkah Rusia membangun kekuatan dengan negara-negara Asia sejak Moskow dijatuhi sanksi oleh negara-negara Barat. Sanksi dijatuhkan setelah Rusia dituduh Barat melakukan intervensi militer dalam krisis Ukraina.
Jokowi-Putin Bahas Terorisme & Transfer Teknologi Militer
Jelang pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Rusia di Sochi (19-20 Mei 2016), Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menggelar pertemuan bilateral di Resor Laut Hitam, Sochi, Rabu, 18 Mei 2016 waktu setempat.Pasca-bertemu Putin, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Jakarta dan Moskva sudah menyepakati beberapa hal pembahasan, mulai dari penangkalan ancaman terorisme, hingga kerja sama sektor teknis militer.
Dalam hal penanganan terorisme, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia dan Rusia sepakat untuk memperluas kerja sama antar badan keamanan negara masing-masing, seperti dalam hal pertukaran data intelijen.
Sementara dalam hal kerja sama kemiliteran, Indonesia dan Rusia sudah deal terkait transfer teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Kami sudah sepakat untuk meluaskan kerja sama dalam hal pertukaran data intelijen dan mengintensifkan kontak antara badan keamanan kami (untuk menangkan ancaman terorisme),” papar Presiden Jokowi, dilansir Sputnik, Kamis (19/5/2016).
“Kami juga sudah bersepakat dengan Presiden Putin, untuk memperkuat kerja sama kami dalam sektor teknis militer. Kami sudah menyetujui transfer teknologi, sebagaimana dalam hal produksi bersama (terkait produk-produk pertahanan),” tandasnya singkat.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1109696/40/rusia-ingin-produksi-amunisi-militer-di-indonesia-1463617830