Sistem pertahanan udara Spyder Israel |
Selain Rafael Advanced Systems (Israel), pesaing lain seperti Rosoboronexport (Rusia) dan SAAB (Swedia) untuk program SRSAM yang dimulai pada tahun 2011, menghadapi masalah compliance karena gagal dalam ujicoba teknis yang diadakan oleh AD India pada tahun 2015, Ekonomic Times melaporkan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Rabu (25/05).
AD India sekarang akan membuka penawaran harga atau hanya akan menggunakan SAM Akash. Rudal Akash dilaporkan bertugas untuk unit yang stasioner dan defensif. Rudal Akash memiliki mobilitas yang terbatas dan waktu reaksi yang relatif lebih lama, surat kabar tersebut melaporkan.
Angkatan Darat India membutuhkan dua resimen SRSAM dan program ini berada di bawah klausa "buy global", yang berarti perusahaan pemenang kontrak diharuskan untuk berinvestasi kembali dalam produksi dan usaha lainnya di India yang mencakup transfer teknologi.
Spyder adalah sistem rudal permukaan-ke-udara reaksi cepat, untuk ketinggian rendah, yang memiliki kemampuan menghadapi berbagai sasaran antara lain seperti pesawat, UAV dan drone. Spyder memberikan area defence untuk pasukan yang bergerak di daerah pertempuran.
Sementara itu, Angkatan Udara India sebelumnya telah lebih dahulu menggunakan beberapa sistem Spyder, yang saat ini digunakan untuk melindungi pangkalan udara penting AU India.
Sumber : http://defenseworld.net/