Pesawat F-35 Lightning II |
Armada F-35A Angkatan Udara Amerika Serikat terus bekerja untuk menyatakan status pesawat F-35 Lightning II IOC (initial operational capability) yang dijadwalkan antara pada bulan Agustus - Desember.
Di antara kegiatan yang dilakukan dalam minggu-minggu lalu, adalah pengerahan simulasi untuk memberi masukan yang penting yang bertujuan untuk menunjukkan kemampuan F-35 dalam "menembus daerah musuh yang dilindungi oleh pertahanan udara yang canggih, memberikan dukungan udara jarak dekat (close air support) pada pasukan darat dan secara mudah dikerahkan ke area konflik."
Tujuh pesawat F-35 dikerahkan dari Hill Air Force Base, Utah, menuju Mountain Home AFB, Idaho, untuk melaksanakan serangkaian tes operasional yang melibatkan pesawat tempur generasi ke-empat F-15E Strike Eagle yang berpangkalan disana milik 366th Fighter Wing.
Dalam tanya-jawab yang diposting di situs USAF, Kolonel David Chace, kepala kantor manajemen sistem F-35 dan memimpin untuk persyaratan operasional F-35 di Air Combat Command (ACC), memberikan beberapa wawasan tentang kegiatan yang dilakukan selama pengerahan simulasi kedua ke Mountain Home tersebut (yang pertama pada bulan Februari tahun ini):
"F-35 baru-baru ini dikerahkan dari Hill ke Mountain Home dimana para awak, personil pemeliharaan dan dukungan melakukan sejumlah misi. Selama pengerahan itu, awak mencapai tingkat pelaksanaan sortie (sortie generation rate) 100 persen dengan jumlah sortie 88 dari 88 sortie yang direncanakan dan tingkat perkenaan (hit rate) 94 persen dengan 15 dari 16 bom mengenai sasaran.
Angka-angka ini memberikan indikasi yang positif di mana posisi kita dalam hal stabilitas dan kinerja komponen. "
Angka-angka ini memberikan indikasi yang positif di mana posisi kita dalam hal stabilitas dan kinerja komponen. "
"Umpan balik dari pengerahan di Mountain Home akan memberi masukan ke dalam evaluasi keseluruhan kemampuan F-35. Evaluasi kedua akan berlangsung di lingkungan pengujian operasional dengan set misi F-35 yang akan dilaksanakan oleh Angkatan Udara setelah IOC. Semua laporan akan disampaikan pada bulan Juli dan menjadi masukan ke dalam laporan kemampuan F-35 secara keseluruhan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kemampuan yang dibutuhkan bagi pilot tempur untuk menjalankan misi."
"Umpan balik dari operator unit pada hari ini sangat positif untuk F-35, tidak hanya menyangkut kinerjanya tetapi kemampuan pesawat dibandingkan dengan platform lain. Khususnya di Hill, integrasi dengan F-15E (Strike Eagle) sudah sangat baik. Kami juga telah menunjukkan kemampuan untuk dapat menjatuhkan bom tepat pada sasaran. Semua informasi tersebut akan diberikan kepada kami dalam penilaian kesiapan IOC secara formal. "
Dalam tanya-jawab tersebut terdapat informasi grafik yang menarik yang menyertainya. Informasi grafik tersebut menunjukkan beberapa statistik tentang pengerahan tersebut.
Pada kolom keempat menunjukkan sesuatu yang menarik, selama latihan, F-35s bertarung melawan beberapa F-15E dan tidak menderita kekalahan.
Meskipun infografik tersebut tidak menyebutkan apakah F-35 balas menembak F-15E beberapa analis telah memperkirakan pesawat JSF mencapai kill rate 8: 0 terhadap F-15 Strike Eagle.
Namun, "zero losses" tersebut lebih mungkin berarti bahwa F-35 mampu menyelesaikan tugas mereka dalam menyerang tanpa ada yang berhasil ditembak jatuh oleh tim agresor Red Air: mengingat F-15E dilengkapi dengan radar AESA AN/APG-82 dan pod Sniper ATP (Advanced Targeting Pod), fakta bahwa F-15 Strike Eagle yang melakukan DCA (Defensive Counter Air) tidak dapat menemukan dan/atau melakukan engage terhadap F-35 dapat dianggap sebagai suatu prestasi besar untuk pesawat multirole combat generasi ke-5 mahal dan dianggap bermasalah tersebut.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya F-35 membuktikan dirinya mampu terbang tanpa tertembak ketika melalui daerah yang dilindungi oleh pesawat tempur. Tidak ada satupun pesawat F-35 Lightning II ditembak jatuh selama latihan Green Flag 15-08, latihan besar pertama yang dilakukan F-35, kurang lebih satu tahun lalu, di National Training Center di Fort Irwin, California, di mana F-35 terbang dalam peran CAS (Close Air Support).
Pada saat itu, beberapa analis menyebut partisipasi dari dua pesawat uji dalam latihan itu hanya aksi kehumasan, karena pesawat itu masih cukup jauh dari mencapai kesiapan tempur yang dibutuhkan untuk benar-benar dapat mendukung pasukan berperang.
Sumber : http://theaviationist.com/