Hanwha Thales Mulai Pengembangan Radar untuk Jet KF-X jet Bulan Depan - Radar Militer

18 Juni 2016

Hanwha Thales Mulai Pengembangan Radar untuk Jet KF-X jet Bulan Depan

Radar AESA Hanwha Thales
Radar AESA Hanwha Thales

Produsen pertahanan Korea Selatan Hanwha Thales berencana akan memulai proses untuk mengembangkan sistem radar canggih yang akan dipasang ke jet tempur buatan negara itu pada bulan depan, CEO perusahaan Hanwha Thales mengatakan pada hari Kamis (16/04).
Pada bulan April, unit pertahanan konglomerat Hanwha Group terpilih sebagai pemenang lelang untuk membangun radar active electronically scanned array (AESA) untuk 120 jet tempur yang akan dikembangkan Korea Selatan pada pertengahan 2020-an.
Chang Si-kwon, chief executive Hanwha Thales, mengatakan kepada wartawan di Paris bahwa perusahaannya berencana untuk memproduksi sebuah model radar AESA dan radar ini yang akan digunakan dalam tes operasional oleh Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan (Agency for Defense Development - ADD).
Hanwha Thales, yang meraih kontrak akhir dengan ADD, berencana memproduksi prototipe pertama radar tersebut pada bulan Juni tahun 2017 dan satu lagi pada tahun berikutnya jika radar tersebut bekerja seperti yang direncanakan.
"Grup induk perusahaan sepenuhnya mendukung kami dalam usaha kami untuk menjadi produsen pertahanan kelas dunia," kata Chang. "Grup kami menekankan bahwa kita harus berhasil dalam mengembangkan radar AESA."
Korea Selatan berusaha untuk membuat pesawat baru yang akan dibangun di bawah proyek Korean Fighter Experimental (KF-X) senilai 18 triliun won ($ 15,4 miliar) dalam upaya untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 yang telah menua.
Bulan lalu, perusahaan AS General Electric (GE) terpilih sebagai pemenang lelang untuk memasok mesin untuk jet tempur next generation Korea Selatan.
Korea Selatan awalnya direncanakan untuk mendapatkan 25 teknologi jet tempur dari raksasa kedirgantaraan AS Lockheed Martin dalam kesepakatan offset terkait dengan pembelian Seoul untuk 40 pesawat tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II pada tahun 2014.
Namun pemerintah AS menolak pada tahun lalu untuk menyetujui ekspor empat teknologi inti, termasuk yang terkait dengan radar, sehingga memaksa Seoul untuk mencari pemasok alternatif.
Sumber : koreatimes.co.kr

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb