Pak Ustadz ini Mahir Mengoperasikan Rudal Stinger! - Radar Militer

18 Juni 2016

Pak Ustadz ini Mahir Mengoperasikan Rudal Stinger!

Ustadz Abdurrahman Ayyub
Ustadz Abdurrahman Ayyub 

Sosok pria paruh baya ini bertubuh kecil, jauh dari kesan kekar apalagi tegap. Tapi, dibalik penampilan tak meyakinkan ini, siapa sangka Ustadz Abdurrahman Ayyub mahir mengoperasikan rudal antipesawat Stinger dan rudal antitank Milan.
Rudal-rudal portabel ini terbilang senjata yang amat mematikan dan populer di berbagai medan pertempuran. Ia juga piawai membaca peta, membuat bom, merakit senapan Khalasnikov, serta menyusun taktik tempur demi mengalahkan musuh.
Kemampuan itu didulang dan semakin terasah tatkala berjihad sebagai foreign fighter di Afghanistan melawan tentara Uni Soviet antara 1987-1991. Tak ayal, ketika penggalan kisah hidup itu diceritakan di hadapan seribu peserta Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Guru, Rohis SMA dan Sederajad se-Jabodetabek (9/6/2016) di Jakarta, aplaus dan sorak-sorai bergemuruh di ruang pertemuan. Peserta yang umumnya anak muda ini seolah haus dengan epik kepahlawanan seperti yang dimiliki Ustadz Ayyub.
Sejurus, Abdurrahman Ayyub memang begitu menikmati aplaus dan derai sorak yang diarahkan kepadanya. Namun, dirinya tak bisa menahan nasihat bahwa perjuangan di tanah Afghanistan itu bukanlah kisah yang layak ditiru. Semua itu, katanya, semata-mata dilakukan akibat indoktrinasi dari tokoh gerakan Islam radikal, tak berapa lama setelah menamatkan bangku STM.
“Maksud hati mendalami agama yang tak pernah saya dapat di bangku sekolah. Apa daya justru ajaran ekstrem yang saya terima. Di mata ustadz yang membaiat saya, jika tidak hijrah batin dari NKRI yang dianggap kafir, saya akan mati dalam keadaan jahiliyah. Siapa tidak ngeri coba? Maka saya pun pergi ke Afghanistan, ikut memerangi tentara Soviet yang kafir itu. Di sana semangat jihad saya pun kian berkobar,” ungkapnya kepada Angkasa.
Pernah kah takut menghadapi tentara Uni Soviet yang jauh lebih kuat dan bersenjata lebih canggih?
“Sama sekali tidak! Ngapain juga takut, lha saya kan ke sana karena sudah rela mati demi Jihad,” tegas alumnus Jemaah Islamiyah generasi pertama ini kepada Angkasa, dengan sorot mata tajam.
Apa pun itu, semua kepiawaian menggunakan berbagai senjata toh tak begitu saja didapat. Begitu tiba di Afghanistan, Ayyub -yang selanjutnya ikut pula berperang membela suku Moro di Filipina dan menjadi salah seorang petinggi Jemaah Islamiyah (JI) ini harus terlebih dulu ikut pendidikan dan pelatihan di akademi militer di Afghanistan. Dalam perjalanan hidup sebagai foreign fighter itu pula ia kemudian dekat dengan banyak tokoh radikal dunia, termasuk Osama bin Laden, dan otak berbagai aksi pemboman di Indonesia.
“Harus saya katakan jihad yang saya lakukan di Afghanistan adalah atas dasar aturan dan etika zaman Nabi. Bagi saya itu prinsip! Maka, ketika JI terpecah, lalu saya diminta mengikuti petunjuk Osama bin Laden untuk membom negeri sendiri, saya menolak dengan tegas. Sejak itu lah saya memutuskan untuk keluar lalu berbalik mendukung gerakan deradikalisasi yang gencar dilakukan BNPT. Saya tak peduli, bahwa setelah itu lalu disebut penghianat,” tegasnya kepada Angkasa.
Kepada kaum muda Indonesia, ia pun tak bosan menyerukan bahwa gerakan radikalisme, terorisme dan kekerasan lewat pendekatan agama dan pemanfaatan ayat-ayat suci yang disalahtafsirkan, hanya memisahkan kita dari keluarga dan menyudutkan Islam yang sebagai agama yang seharusnya Rahmatan Lil’Alamin. (A. Darmawan)
Sumber : http://angkasa.co.id/info/militer/pak-ustadz-ini-mahir-mengoperasikan-stinger/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb