Howitzer K9 Thunder |
Departemen Pertahanan Finlandia telah memulai negosiasi antar-pemerintah dengan Korea Selatan untuk pembelian peralatan dan sistem artileri. Tujuan dari kontrak tersebut adalah untuk memungkinkan dukungan bagi pasukan operasional dengan peralatan artileri yang memiliki jangkauan yang jauh dan mobilitas yang baik di medan dan di jalan raya. Kontrak tersebut akan menggantikan perangkat artileri yang sebagian akan usang pada tahun 2020-an dan 2030-an.
Dalam rilis media, AD Finlandia telah mempelajari pasokan dan harga di pasar internasional untuk sistem artileri swa-gerak 155 mm baru dan bekas, dan saat ini sedang mempertimbangkan akuisisi artileri K9 Thunder Korea Selatan. Membeli howitzer 155 mm swa-gerak dalam kondisi bekas dan baik akan menjamin pasokan dan harga yang lebih baik di pasar internasional, kata Kementerian pertahanan Finlandia.
Menurut Departemen Pertahanan Finlandia, artileri K9 Thunder cocok untuk pelatihan militer dan sesuai untuk tentara wajib militer Finlandia karena efektivitas biayanya. Kementerian Pertahanan Finlandia percaya bahwa Sistem Artileri Korea Selatan itu akan memberikan kinerja yang diperlukan dengan biaya yang minimum. Negosiasi masih berlangsung, karena itulah belum ada rincian transaksi yang sejauh ini telah diungkapkan.
K9 Thunder adalah howitzer swa-gerak 155 mm Korea Selatan yang dikembangkan oleh Samsung Techwin untuk Angkatan Bersenjata Republik Korea. Program pengembangan howitzer ini sudah berlangsung sejak tahun 1989. Angkatan Darat Korea Selatan menerima gelombang pertama unit K9 Thunder pada tahun 1999.
Daftar operator K9 saat ini termasuk adalah India, Polandia dan Turki. Di antara negara-negara Eropa lainnya, Denmark juga tengah mempertimbangkan prospek untuk membeli howitzer K9.
Tahun lalu, Kementerian Pertahanan Finlandia diperintahkan untuk mengembangkan rencana untuk melakukan penghematan dana yang telah dialokasikan. Saat ini, penghematan sebesar € 60 juta direncanakan untuk periode tahun 2016-2020. Penghematan diharapkan akan dimungkinkan melalui pemotongan jumlah staf dan pengurangan jam kerja staf yang terlibat dalam bidang logistik dan manajemen. Kementerian Pertahanan Finlandia juga mengharapkan untuk mengurangi jam terbang pesawat tempur McDonnel Douglas F-18C dan helikopter Airbus NH90, serta biaya pelatihan.
Awal tahun ini, AD Finlandia dilaporkan telah bergabung dengan apa yang disebut sebagai proyek Nordic Combat Uniform (NCU) mulai tahun 2020, yang merupakan sebuah langkah untuk menyediakan pasukan dari Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia peralatan yang sama. Kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan penghematan yang signifikan.
Sumber : http://armyrecognition.com/