Prajurit Batalyon Intai Amfibi |
Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir merupakan Satuan Pelaksana yang berada di bawah kendali langsung Pasmar-2. Para prajurit Taifib dituntut untuk memelihara dan meningkatan kemampuannya dalam rangka melaksanakan tugas-tugas pengintaian amfibi. Selain itu, kemampuan dalam pengintaian darat, operasi tempur darat maupun operasi khusus pun juga wajib ditingkatkan dan dipelihara dalam rangka mendukung satuan tempur lainnya.
Seperti yang disebutkan dalam sebuah terbitan media cetak kemiliteran, tidak mudah memang untuk menjadi seorang prajurit Taifib, karena harus melalui seleksi yang terbilang cukup ketat. Prajurit Taifib berasal dari Marinir pilihan yang mempunyai kemampuan fisik prima, serta mempunyai psikologis standar Pasukan Khusus sesuai tuntutan.
Secara rasio, pasukan Taifib selalu jauh lebih kecil dari pasukan biasa atau reguler. Hal tersebut dikarenakan dalam tugas-tugas khusus prajurit Taifib dituntut untuk memiliki kecepatan dan kerahasiaan yang tinggi. Selain itu dalam hal keakuratan, keuletan, disiplin lapangan serta keberhasilan tugas juga menjadi tuntutan seorang prajurit Taifib.
Prajurit Taifib dididik dengan ketat dan keras melalui beberapa tahapan. Setiap tahap yang dibuat bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan siswa dalam melanjutkan proses penggemblengan untuk menjadi calon Prajurit Taifib.
Prajurit Taifib dilatih secara khusus mengikuti program yang ketat dengan tingkat resiko yang tinggi. Hal tersebut terdeskripsikan dalam program berupa pembinaan fisik yang keras. Tak hanya itu, pembinaan mental dengan tingkat stressing yang tinggi juga dilakukan, bahkan pembinaan berbagai keterampilan khusus pun dikondisikan seperti dalam tugas yang nyata. Latihan-latihan tersebut meliputi kemampuan dalam tiga bidang, yakni di laut, darat dan udara.
Prajurit Taifib harus mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara mandiri karena jauh dari Induk Pasukan. Hal tersebut berarti seorang prajurit Taifib harus mampu melaksanakan survival baik secara tim maupun secara individu. Mereka pun harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mampu mengatasi tekanan mental di daerah penugasan.
Seorang prajurit Taifib pun harus mempunyai kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi dari atau ke daerah musuh baik dengan melakukan freefall (teknik HALO dan HAHO), Stabo/Spie, berenang maupun menyelam. Mereka pun diwajibkan untuk memiliki kemampuan bawah air atau Combat Swimmer melalui peluncuran torpedo kapal selam. (Fery Setiawan)
Sumber : http://angkasa.co.id/