Sistem Artileri Anti-pesawat Baru Derivatsiya-PVO 57mm Siap diuji Pada Tahun 2017 - Radar Militer

05 Juli 2016

Sistem Artileri Anti-pesawat Baru Derivatsiya-PVO 57mm Siap diuji Pada Tahun 2017

Derivatsiya-PVO 57mm
Derivatsiya-PVO 57mm 
Industri pertahanan Rusia melanjutkan pengembangan sistem artileri anti-pesawat Derivatsiya-PVO yang dilengkapi dengan meriam 57 mm, seorang pakar Vladimir Tuchkov menulis dalam artikelnya yang diterbitkan oleh kantor berita online Svobodnaya Pressa.
Georgy Zakamennykh, direktur Burevestnik Central Research Institute (anak perusahaan dari Uralvagonzavod), mengatakan pada pameran senjata KADEX 2016 yang menampilkan prototipe dari Derivatsiya-PVO self-propelled antiaircraft gun (SPAAG), yang akan siap untuk diuji pada tahun 2017. SPAAG tersebut dirancang untuk pertahanan udara AD.
Menurut pihak Burevestnik, sistem tersebut tidak ada duanya di dunia. Sepuluh perusahaan ikut mengambil bagian dalam pengembangan ZAK-57 Derivatsiya-PVO SPAAG, dengan Burevestnik sebagai kontraktor utama pengembangan modul pertempuran tak berawak. Bagian yang sangat penting yang dilakukan oleh Biro Desain Tochmash yang telah mengembangkan sebuah proyektil artileri berpemandu untuk meriam 57 mm. Angka kill probability proyektilnya mendekati rudal pertahanan udara yaitu 0,8 untuk sasaran subsonik berukuran kecil yang dihadapi dengan dua proyektil.
Kemampuan Derivatsiya-PVO ini tidak terbatas sebagai sistem artileri antipesawat saja. Meriam 57 mm-nya dapat digunakan terhadap ancaman di darat, termasuk kendaraan lapis baja dan personil. Adapun dalam peran pertahanan udara, ZAK-57 dapat menangani sasaran segala jenis, termasuk wahana udara tak berawak (UAV), rudal jelajah dan roket MLRS pada jarak pendek.
Beberapa ahli meyakini bahwa artileri anti-pesawat adalah sesuatu dari masa lalu, dan sistem rudal permukaan-ke-udara rudal (SAM) lebih efektif, atau setidaknya artileri anti-pesawat dapat digunakan sebagai bagian dari sistem antipesawat gabungan meriam/rudal . Hal ini yang menjadi alasan Barat menghentikan pengembangan SPAAG pada 1980-an. Namun, para perancang Derivatsiya-PVO telah berhasil mendongkrak efektivitasnya terhadap sasaran udara. Karena biaya produksi dan operasi SPAAG jauh lebih rendah dari pembuatan dan operasi SAM dan sistem meriam/rudal, Burevestnik dan Tochmash telah mengembangkan senjata yang sangat relevan.
Hal baru dari ZAK-57 adalah bahwa sistem itu bergantung pada meriam dengan kaliber jauh lebih besar daripada 30 milimeter yang menjadi kaliber sistem serupa lainnya. Senjata kaliber kecil tidak memiliki jangkauan yang cukup dan tidak efektif terhadap sasaran yang memiliki lapisan pelindung di masa kini, tetapi keuntungan utama yang dinikmati oleh meriam kaliber 57 mm ini adalah amunisi proyektil berpemandu. Pengembangan amunisi itu jauh lebih sulit daripada mengembangkan amunisi yang serupa untuk howitzer swa-gerak 152 mm Koalitsiya-SV.
Tochmash mengembangkan proyektil berpemandu untuk sistem artileri Burevestnik yang dibuat berdasarkan meriam S-60. Airframe proyektil berpemandu ini memiliki konfigurasi aerodinamis dengan canard. Amunisi dimuat dan ditembakkan dengan cara yang sama dengan amunisi 'bodoh'. Proyektil memiliki empat sayap terlipat di dalam casing dan dikendalikan oleh aktuator pada bagian hidung proyektil, menggunakan energi dari aliran udara. Sensor laser untuk memandu proyektil menuju sasaran berada di bagian belakang dan ditutupi oleh sabot yang akan terpisah dalam penerbangan proyektil tersebut.
Amunisi tersebut memiliki hulu ledak berbobot 2 kg, dengan 400 gr-nya merupakan berat peledak berdaya tinggi (high explosive - HE). Berat HE ini mirip dengan HE dari proyektil artileri 76 mm organik. Sebuah proyektil yang dilengkapi dengan proximity fuze multifungsi sedang dikembangkan untuk ZAK-57 Derivatsiya-PVO yang akan dapat menembakkan amunisi 57 mm fragmentasi/tracer biasa dan juga amunisi armor-piercing.
Proyektil berpemandu ditembakkan melalui laras berulir menuju sasaran atau melalui suatu set-forward point yang dihitung dan dipandu laser. Jangkauannya antara 200 m hingga 6-8 km terhadap pesawat berawak dan 3-5 km terhadap UAV.
ZAK-57 memiliki sistem TV/thermal-imaging untuk mencari dan menjejak sasaran dan mengarahkan proyektil menuju sasaran. Sistem ini memiliki kemampuantarget lock-on and tracking otomatis, laser rangefinder dan sistem pemandu laser. Sistem kontrol elektro-optik memungkinkan SPAAG tersebut memiliki kemampuan beroperasi sepanjang waktu dalam segala cuaca. Derivatsiya-PVO dapat menembak baik dalam keadaan bergerak maupun berhenti.
Meriamnya memiliki rate of fire yang tinggi, yaitu 120 peluru per menit. Proses memukul mundur serangan udara seluruhnya berlangsung secara otomatis dari proses akuisisi sasaran hingga pemilihan jenis peluru untuk ditembakkan. Sudut elevasi meriam bervariasi dari -5 derajat hingga 75 derajat. Derivatsiya-PVO dapat menjangkau sasaran pada ketinggian 4,5 km dan menghancurkan kendaraan darat lapis baja ringan pada jarak 3 km.
Keunggulan SPAAG tersebut termasuk diantaranya adalah bobotnya yang ringan, hanya sedikit di atas 20 ton, yang memberikan kontribusi untuk kemampuan manuver dan off-road yang tinggi dan daya apungnya.
Selama beberapa dekade, Angkatan Bersenjata Rusia menggunakan baik sistem SAM atau sistem SPAAG/M dengan meriam yang dilengkapi dengan SAM untuk peran pertahanan udara jarak pendek. Sistem tersebut adalah Tunguska dan Pantsir-S1. Derivatsiya-PVO lebih efektif daripada meriam rapid fire berkaliber kecil pada kedua sistem tersebut, kata pakar Vladimir Tuchkov yang menulis dalam artikelnya dalam portal berita Svobodnaya Pressa.
Sumber : http://armyrecognition.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb