![]() |
pesawat angkut Voyager |
Setidaknya 10 anggota Royal Air Force (RAF) akan menuntut Kementerian Pertahanan Inggris akibat dianggap gagal menyediakan pesawat yang memadai untuk mendukung tugas mereka. Tuntutan ini dilepaskan setelah insiden yang dihadapi pesawat angkut Voyager Februari 2014 lalu di sekitaran laut hitam.
Menurut pengacara yang mewakili kesepuluh prajurit RAF ini, kliennya beranggapan, insiden tersebut telah menghancurkan masa depan para kliennya. Memang tidak menimbulkan cedera fisik, namun sebagian besar dari mereka harus mengikuti rehabilitasi psikologis dan mental akibat trauma yang mendalam.
“Sebagian dari mereka kehilangan kesempatan untuk meniti karirnya sebagai perwira. Sebagian lagi mengidap post traumatic stress disorder. Tiga di antara mereka malah diputuskan tidak mampu lagi menjalani aktivitas militer karena fisik yang tak memungkinkan,” ujar tim pengacara.
Personel RAF mengajukan tuntutan berupa kompensasi materi bagi mereka dari Kementerian Pertahanan Inggris.
Pada Februari 2014 lalu, pesawat angkut Voyager milik RAF mengalami turbulensi hebat saat hendak terbang ke salah satu pangkalan udara di Afganistan. Saat turbulensi terjadi, kopilot sedang berada di luar dan Pilot in Command diduga sedang mengambil gambar sekitaran kabin dengan kameranya.
Pihak Kementerian Pertahanan Inggris belum memastikan apa langkah yang akan mereka ambil “Jika tuntutan itu dikabulkan kami akan lihat lebih dahulu apakah dalam undang-undang ada kewajiban itu. Kalau ada pasti kami akan bayarkan,” ujar juru bicara Kemhan Inggris. (Remigius Septian)
Sumber : http://angkasa.co.id/