![]() |
Data Kapal Selam DCNS Diretas |
Data rahasia perusahaan kontraktor pertahanan Prancis, DCNS yang terlibat produksi kapal selam, bocor. Kemungkinan ini menimbulkan kekhawatiran kepada India, Malaysia, dan Chile yang membeli kapal selam dari perusahaan tersebut.
Seperti dilansir Reuters pada Jumat, 26 Agustus 2016, masalah kebocoran tersebut pertama kali diungkapkan media Australia, The Australian. Media ini menyatakan bahwa dokumen setebal 22.400 halaman berisi detail kemampuan tempur kapal selam DCNS model Scorpene yang dirancang untuk kebutuhan militer laut India, dan berbagai model yang digunakan Malaysia dan Cile, diretas.
India langsung membuka penyelidikan setelah surat kabar The Australian menerbitkan dokumen berkaitan rincian enam kapal selam yang dirancang DCNS untuk Angkatan Laut India.
"Saya mengerti telah terjadi kasus peretasan," kata Menteri Pertahanan India, Manohar Parrikar. "Kami akan mencari tahu apa yang telah terjadi."
Selain India, Australia kini juga mulai ragu tentang keamanan proyek kepal selam yang mulai dikembangkan DCNS sejak April lalu. Proyek ini untuk mengembangkan kapal selam generasi baru bagi kebutuhan pertahanan negara itu.
Namun, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengatakan, Canberra membeli model yang berbeda dari yang dinyatakan dalam dokumen yang bocor itu.
"Kapal selam yang sedang kita bangun bersama Prancis disebut Barracuda, jelas sekali berbeda dengan Scorpene yang dihasilkan DCNS untuk India. Kami memiliki perlindungan keamanan tertinggi dari semua informasi pertahanan kita, apakah itu melibatkan patungan dengan negara lain atau Australia sepenuhnya," kata Turnbull.
Sementara itu, pihak DCNC ketika dimintai konfirmasinya mengatakan bahwa peretasan itu dicurigai dilakukan pesaingnya yang ingin melakukan perang ekonomi. Mereka menambahkan bahwa pihaknya kini tengah bekerja untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang bertanggung jawab.
Sumber : https://www.tempo.co/