![]() |
TNI Pamerkan Senjata Canggih |
Pemandangan berbeda tampak di halaman Jogja City Mall, Jalan Magelang, Yogyakarta, Senin, 15 Agustus 2016. Ratusan alat utama sistem pertahanan milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipajang terbuka bagi publik.
Alat-alat persenjataan pertahanan negara ini dipamerkan agar masyarakat memiliki pengetahuan lebih terhadap sistem pertahanan negara. Momentum pameran ini sengaja dibuat bertepatan dengan peringatan 71 tahun Indonesia merdeka.
"Kami bawa melalui jalur darat dari kesatuan masing-masing," kata Sersan Satu Asngari, anggota TNI asal Batalion Armed 12 Ngawi, Jawa Timur, Senin, 15 Agustus 2016.
Salah satu alat persenjataan yang ukurannya sangat besar adalah meriam MM 155 CAISAR yang dibeli pada 2014 dari Prancis. Jangkauan peluru dengan diameter 15 sentimeter lebih dan panjang 1 meter bisa mencapai 55 kilometer. Sedangkan jarak standar mencapai 38 kilometer.
Panjang kendaraan pengangkut meriam ini 10 meter, lebar 2,55 meter, dan tinggi 3,7 meter. Beratnya pun mencapai 180 ton dengan kecepatan di jalan halus 80 kilometer per jam dan 50 kilometer per jam di jalan terjal. "Kendaraan mampu membawa amunisi 18 buah, dilengkapi dengan komputer balistik pibak (pimpinan penembakan) NV dan navigasi INS (inersia navigasi sistem)," ucapnya.
Untuk menembakkan amunisi sebanyak enam buah hanya dibutuhkan waktu satu menit. Jika koordinat target sudah terkunci dengan dasar informasi dari kendaraan Meteo yang menganalisis suhu udara, kecepatan angin, dan lain-lain, misil bisa ditembakkan ke target.
Kendaraan meriam ini di dunia militer disebut howitzer tipe truck mounted berkaliber 155 milimeter. Howitzer Caesar buatan Nexter, Prancis, ini digolongkan sebagai Self Propelled Howitzer atau howitzer yang dapat bergerak sendiri dengan bentuk yang inovatif dibanding howitzer yang menggunakan roda rantai. Truk senjata ini menggunakan ban besar yang bisa diukur tingkat anginnya. "Kalau angin di ban bisa disesuaikan, tinggal pencet tombol saja," ujarnya.
Untuk menguasai penggunaan smart canon (meriam pintar) ini, para tentara harus ikut kursus selama dua bulan lebih di Prancis untuk bongkar-muat dan pemeliharaan serta dua bulan praktek dengan kendaraan bersenjata itu. "Ada 37 senjata semacam ini," tutur Asngari.
Semua kesatuan, baik Angkatan Darat, Angkatan Udara, maupun Angkatan Laut, serta Kepolisian RI memamerkan senjata mereka masing-masing.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta, Mayor Sus Giyanto, membenarkan keterlibatan pihak TNI AU dalam pameran senjata ini. TNI AU menampilkan fly pass pesawat, drumband taruna, stan promosi taruna, stan The Jupiters, miniatur pesawat, dan lain-lain, termasuk senjata pengintai. "Pameran ini dibuka Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Panglima Kodam Diponegoro, Komandan Korem, dan Komandan Pangkalan Udara," katanya.
Sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/08/15/058796067/tni-pamerkan-senjata-canggih-di-mal-yogyakarta
Alat-alat persenjataan pertahanan negara ini dipamerkan agar masyarakat memiliki pengetahuan lebih terhadap sistem pertahanan negara. Momentum pameran ini sengaja dibuat bertepatan dengan peringatan 71 tahun Indonesia merdeka.
"Kami bawa melalui jalur darat dari kesatuan masing-masing," kata Sersan Satu Asngari, anggota TNI asal Batalion Armed 12 Ngawi, Jawa Timur, Senin, 15 Agustus 2016.
Salah satu alat persenjataan yang ukurannya sangat besar adalah meriam MM 155 CAISAR yang dibeli pada 2014 dari Prancis. Jangkauan peluru dengan diameter 15 sentimeter lebih dan panjang 1 meter bisa mencapai 55 kilometer. Sedangkan jarak standar mencapai 38 kilometer.
Panjang kendaraan pengangkut meriam ini 10 meter, lebar 2,55 meter, dan tinggi 3,7 meter. Beratnya pun mencapai 180 ton dengan kecepatan di jalan halus 80 kilometer per jam dan 50 kilometer per jam di jalan terjal. "Kendaraan mampu membawa amunisi 18 buah, dilengkapi dengan komputer balistik pibak (pimpinan penembakan) NV dan navigasi INS (inersia navigasi sistem)," ucapnya.
Untuk menembakkan amunisi sebanyak enam buah hanya dibutuhkan waktu satu menit. Jika koordinat target sudah terkunci dengan dasar informasi dari kendaraan Meteo yang menganalisis suhu udara, kecepatan angin, dan lain-lain, misil bisa ditembakkan ke target.
Kendaraan meriam ini di dunia militer disebut howitzer tipe truck mounted berkaliber 155 milimeter. Howitzer Caesar buatan Nexter, Prancis, ini digolongkan sebagai Self Propelled Howitzer atau howitzer yang dapat bergerak sendiri dengan bentuk yang inovatif dibanding howitzer yang menggunakan roda rantai. Truk senjata ini menggunakan ban besar yang bisa diukur tingkat anginnya. "Kalau angin di ban bisa disesuaikan, tinggal pencet tombol saja," ujarnya.
Untuk menguasai penggunaan smart canon (meriam pintar) ini, para tentara harus ikut kursus selama dua bulan lebih di Prancis untuk bongkar-muat dan pemeliharaan serta dua bulan praktek dengan kendaraan bersenjata itu. "Ada 37 senjata semacam ini," tutur Asngari.
Semua kesatuan, baik Angkatan Darat, Angkatan Udara, maupun Angkatan Laut, serta Kepolisian RI memamerkan senjata mereka masing-masing.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta, Mayor Sus Giyanto, membenarkan keterlibatan pihak TNI AU dalam pameran senjata ini. TNI AU menampilkan fly pass pesawat, drumband taruna, stan promosi taruna, stan The Jupiters, miniatur pesawat, dan lain-lain, termasuk senjata pengintai. "Pameran ini dibuka Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Panglima Kodam Diponegoro, Komandan Korem, dan Komandan Pangkalan Udara," katanya.
Sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/08/15/058796067/tni-pamerkan-senjata-canggih-di-mal-yogyakarta