radarmiliter.com - Telah dikonfirmasikan bahwa lebih dari 100 teknisi Indonesia yang mengambil bagian dalam proyek jet tempur generasi baru bilateral di Korea Selatan telah kembali ke Indonesia pada bulan Maret ketika wabah virus corona menyebar di negara tersebut.
Menurut Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA) dan Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, sekitar 114 teknisi yang bekerja sejak 2016 di fasilitas Korea Aerospace Industries di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan telah meninggalkan Korea Selatan pada minggu pertama bulan Maret karena masalah wabah virus.
KFX |
Masih belum jelas kapan para teknisi Indonesia akan kembali ke Korea Selatan.
Disebut-sebut bahwa Indonesia menarik teknisi-nya menyusul berita bahwa Jakarta telah gagal membayar lebih dari 500 miliar won (418,62 juta dollar) biaya pengembangan untuk proyek pesawat tempur tersebut.
Ini memicu spekulasi bahwa Indonesia kurang memiliki komitmen terhadap proyek tersebut dan mungkin mencoba mengurangi bagian dari biaya yang seharusnya ditanggung.
Namun Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea tetap berhati-hati, dengan mengatakan bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo telah menyatakan tekadnya untuk terus mengambil bagian dalam proyek tersebut dalam pembicaraan puncak Indonesia-Korea Selatan pada 2018 dan 2019.(Angga Saja-TSM)
Sumber : world.kbs.co.kr
Proyek kfx/ifx selayaknya tetap berlanjut.....
BalasHapus