John Ethan Place, Sniper Marinir AS (USMC) dengan Rekor 32 Kills - Radar Militer

15 September 2016

John Ethan Place, Sniper Marinir AS (USMC) dengan Rekor 32 Kills

John Ethan Place
John Ethan Place
Bicara penembak runduk atau sniper di Irak, kebanyakan pembaca mungkin hanya pernah mendengar nama almarhum Chris Kyle. Tidak salah memang, karena veteran US Navy SEAL ini menjadi legenda dengan kill tertinggi dalam sejarah militer AS.
Namun di luar Kyle, sejatinya masih terdapat banyak penembak runduk lain dengan catatan juga gemilang. Salah satunya Marine Scout Sniper Kopral John Ethan Place yang membukukan 32 kill selama penugasannya di Irak. Prestasi gemilangnya diganjar medali Silver Star, penghargaan tertinggi kedua dalam hirarki medali militer AS.
Kopral John Ethan Place dibesarkan di Saint Louis, dari keluarga terdidik. Ayahnya seorang profesor bidang pendidikan di Lindenwood University. Walaupun ayahnya dosen, keluarga ini ternyata memiliki hobi berburu menggunakan busur panah. Ethan Place dilatih ayahnya, Richard Place, untuk meringkuk senyap berjam-jam menunggu binatang buruannya.
Selulus dari Wentzville High School, tragedi 11 September terjadi, dan jiwa patriot memanggil John Ethan Place untuk bergabung dengan Korp Marinir. Semasa pendidikan di San Diego, Kopral pelatihnya melihat bakat Ethan Place dan memerintahkannya melamar ke Sekolah Scout Sniper. Tur perdananya pada 2003 menempatkannya pada posisi spotter, lalu berlanjut sebagai penembak utama pada turnya yang kedua.
Irak merupakan ladang yang subur untuk perang senyap antar penembak runduk khususnya di wilayah perkotaan. Kota yang diisi bangunan-bangunan yang berbeda ketinggian, banyaknya tempat bersembunyi dan juga ketiadaan hukum dan ketertiban membuat gangguan penembak runduk menjadi keseharian. Ketika ulama Shiah Moqtada Sadr dan pengikutnya ‘mengundang’ Korp Marinir AS ke Fallujah setelah pembantaian kontraktor militer dari Blackwater, Korp Marinir AS melancarkan operasi Vigilant Resolve, yang dikenal sebagai pertempuran Fallujah pertama di tahun 2014.
Pada saat operasi ini diluncurkan, Kopral Ethan Place menjabat sebagai komandan tim, Scout Sniper Platoon, 2nd Battalion, 1st Marine, 1st Mardiv. Korp Marinir pada saat itu tergabung di bawah kendali US Centcom (Central Command). Dalam operasi Vigilant Resolve Kopral John Ethan ditugaskan menyediakan sniper overwatch kepada rekan-rekannya di bawah yang sedang berjibaku, bertempur dari rumah ke rumah menghadapi insurjen dari sekte Saadrist yang amat fanatik.
Ditemani seorang spotter, John Ethan berkantor di ruang-ruang kosong di lantai teratas bangunan, dengan berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lainnya. Seorang Scout Sniper sejati, senapan runduk bawaannya adalah M40A3 dengan teleskop Unertl.
Dalam salah satu operasinya di utara Distrik Jolan, Place dan spotter-nya melihat sekelompok insurjen berlari ke arah mereka dengan menunduk di antara dinding melewati gang-gang sempit. Insurjen terdepan membawa RPG-7, mengintip sebentar, dan keluar dari lindungan tembok untuk menembakkan roketnya, lalu sekejap sembunyi lagi di balik lindungan bayangan.
Place pun menempatkan bidikannya di sisi tembok yang diperkirakan musuh akan mengintip keluar dari situ. Benar saja, setelah ditunggu sebentar, sang insurjen benar-benar mengintip keluar. Place dengan tenang mengelus pelatuknya lalu menariknya lembut. Hentakan keras dan mantap dari peluru 7,62x51mm menghantam bahu si insurjen dari 500 meter jauhnya, menjatuhkannya.
Melihat rekannya ambruk insurjen lain bukannya lari tapi malah penasaran. Melihat adanya musuh di sekitar, insurjen kedua yang mengenakan sebo malah keluar ke arah jalanan dan mencari-cari penembak rekannya. Salah perhitungan dan sasaran yang mudah, dada si insurjen kedua ini dijebol telak oleh tembakan Ethan Place. Beberapa jam berlalu dan Ethan Place mengulangi skenario yang sama: insurjen bodoh tindakan gegabah mati ganjarannya.
Semua dilakukan dengan iringan musik rock seperti AC/DC dan Drowning Pool yang diputar keras-keras oleh unit Psy Ops untuk meruntuhkan moral para Saadrist, dibalas dengan kutbah anti Amerika yang diputar dengan volume maksimal dari pengeras suara. Inilah “LaLa-Fallujah”, kondisi sureal dimana para Marinir hanya peduli pada hidup dan mati, serta misi mereka. Tak berapa lama, jalanan di area dimana John Ethan Place dan spotter beroperasi dipenuhi mayat bergelimpangan, yang dengan segera membengkak, bau, dan dirubungi lalat di bawah matahari Irak yang terik.
Setiap John Ethan Place dan spotter berpindah, kisahnya hampir sama. Dalam salah satu kontak, Ethan Place menyasar sebuah van putih yang ngebut ke posisi Marinir di bawah. Ethan Place mendapatkan bidang pandang yang bagus langsung ke pengemudi van. Walaupun sasarannya bergerak cepat, peluru 7,62mm jatuh lebih cepat lagi.
Si pengemudi terhantam telak di dada dan Ethan Place dari teleskopnya bisa melihat kalau si sopir sudah tertelungkup di balik roda kemudi. Seorang insurjen melompat keluar dari belakang, tetapi belum sempat melangkah kepalanya pecah dihantam spotter Ethan Place. Seorang insurjen lain ikut turun dan menembakkan AK-47 membabi-buta, tapi akhirnya tewas juga oleh peluru dari senapan M40A3 Ethan Place. Seluruh kejadian ini berlangsung hanya dalam delapan detik, tidak lebih.
Ethan Place diganjar medali Silver Star karena keberaniannya untuk menolong rekan-rekannya yang terjebak dalam kontak tembak, 400 meter jauhnya dari garis kawan. Ia keluar dari persembunyian untuk bertempur dalam jarak dekat, bahkan membantu evakuasi rekannya yang terluka kembali ke posisi aman.
Total kill dari Ethan Place yang baru berumur 21 tahun saat bertempur di Fallujah adalah 32 korban, dengan 16 dicatatkan hanya dalam dua minggu pertempuran di Fallujah. Begitu efektifnya para penembak runduk Scout Sniper, bahkan ketika para petinggi milisi Saadrist setuju untuk diajak berunding, permintaan pertama mereka adalah: Tarik mundur para penembak runduk Marinir AS! (Aryo Nugroho)
Sumber : http://angkasa.co.id/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb