Abu Sayyaf |
Pasukan keamanan Filipina mengatakan dua pemimpin kelompok yang terkait dengan Abu Sayyaf telah tewas dalam serangan, Selasa (27/9). Diyakini, kelompok tersebut membantu serangkaian penculikan dan meminta uang tebusan, khususnya di wilayah Sabah, Malaysia.
Juru bicara Komando Militer Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan mengatakan dua pemimpin kelompok itu bernama Nixon Muktadil dan Brown Muktadil. Pasukan negara itu melakukan baku tembak tepatnya di sekitar Pulau Tambulan.
"Kedua pemimpin organisasi yang juga terkait Abus Sayyaf telah terlibat penculikan setidaknya 26 warga Indonesia dan warga Malaysia," ujar Tan seperti dilansir Asian Correspondent, Rabu (28/9).
Ia menjelaskan, kebanyakan korban penculikan adalah anak buah kapal yang melintas dengan kecepatan lambat di dekat Provinsi Tawi Tawi, Sabah. Wilayah ini merupakan perbatasan antara Malaysia dan Filipina. "Kematian mereka yang merupakan dua saudara akan menjadi pukulan besar bagi Abu Sayyaf," kata Tan menambahkan.
Ia menjelaskan, Muktadil bersaudara selama ini bertugas sebagai pemandu saat Abu Sayyaf dan anggota kelompok lainnya berlayar di laut lepas. Dari bantuan mereka, pencarian target serta penyanderaan juga dengan mudah dilakukan.
Sumber : http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/16/09/28/oe7dlk377-pemimpin-penyandera-warga-indonesia-di-filipina-ditembak-mati
Juru bicara Komando Militer Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan mengatakan dua pemimpin kelompok itu bernama Nixon Muktadil dan Brown Muktadil. Pasukan negara itu melakukan baku tembak tepatnya di sekitar Pulau Tambulan.
"Kedua pemimpin organisasi yang juga terkait Abus Sayyaf telah terlibat penculikan setidaknya 26 warga Indonesia dan warga Malaysia," ujar Tan seperti dilansir Asian Correspondent, Rabu (28/9).
Ia menjelaskan, kebanyakan korban penculikan adalah anak buah kapal yang melintas dengan kecepatan lambat di dekat Provinsi Tawi Tawi, Sabah. Wilayah ini merupakan perbatasan antara Malaysia dan Filipina. "Kematian mereka yang merupakan dua saudara akan menjadi pukulan besar bagi Abu Sayyaf," kata Tan menambahkan.
Ia menjelaskan, Muktadil bersaudara selama ini bertugas sebagai pemandu saat Abu Sayyaf dan anggota kelompok lainnya berlayar di laut lepas. Dari bantuan mereka, pencarian target serta penyanderaan juga dengan mudah dilakukan.
Sumber : http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/16/09/28/oe7dlk377-pemimpin-penyandera-warga-indonesia-di-filipina-ditembak-mati