![]() |
Truk TNI Diberondong Peluru |
Dump truck milik Kodim 1714/Puncak Jaya Sabtu (24/9) diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB). Truk dalam perjalanan pulang dari mengambil kayu di Puncak Senyum, Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Ada sembilan orang di dalam truk. Terdiri atas tujuh tentara dan dua warga sipil. Penyerangan itu mengakibatkan tiga orang mengalami luka tembak. Yakni, dua anggota Kodim 1714/Puncak Jaya dan seorang warga sipil.
Dua anggota TNI yang terluka adalah Serda Suparman dan Serda Susanto. Warga sipil yang tertembak adalah Winingga Tabuni. Pria 25 tahun itu tertembak pada bagian dada kanan tembus.
Cenderawasih Pos (Jawa Pos Grup) melaporkan, dump truck bernomor 5777- XVII diberondong peluru lima kali. Insiden berawal ketika dump truck berangkat dari makodim ke Puncak Senyum pada pukul 07.30 WIT.
Tujuannya adalah mencari kayu. Rombongan dipimpin Serka Abu Khosin. Pukul 11.00 dump truck itu kembali dari Pos Puncak Senyum menuju makodim.
Namun, saat tiba di Kali Semen, tiba-tiba ada rentetan tembakan dari arah gunung. Kejadiannya begitu tiba-tiba. Nyaris tidak ada antisipasi yang bisa dilakukan anggota TNI.
”Serda Suparman luka tembak pada bagian betis sebelah kiri. Serda Susanto luka rekoset pada lengan bagian kiri,” ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo.
Menurut Teguh, petugas mencari kayu untuk membangun honai. Yakni, rumah kayu dengan atap dari jerami atau ilalang. Rumah adat Papua tersebut didesain sedemikian rupa untuk menahan dingin.
”Masyarakat mengutuk keras aksi kekerasan itu. Kami sedang berupaya membantu masyarakat mendirikan honai, malah diserang mambabi buta dengan cara memberondong tembakan ke arah anggota,” kata Teguh.
Upaya pengejaran terhadap para pelaku terus dilakukan aparat TNI. Kebiasaannya, setelah menembak, mereka langsung melarikan diri ke hutan.
”Situasi Puncak Jaya masih terkendali. Namun, anggota TNI terus melakukan patroli di daerah tersebut,” ujarnya.
Akibat berondongan peluru, ada lima bekas tembakan di bodi dump truck. Selain itu, kaca depan sebelah kiri hancur.
”Berdasar hasil lidik di lapangan, diduga pelaku adalah kelompok Yambi yang dipimpin Lekagak Telenggen. Mereka diduga menggunakan tiga pucuk senjata panjang,” kata Teguh.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan Polri akan membantu TNI mengejar kelompok bersenjata pelaku penembakan tersebut.
Polri akan bekerjasama dengan masyarakat untuk bisa mendeteksi lokasi persembunyian pelaku. Yang paling penting, kejadian penembakan semacam ini tidak boleh terulang kembali.
”Karena itu, perlu untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat,” tuturnya.
Kejadian itu menandakan bahwa harus ada peningkatan pengamanan. ”Polri akan terus bekerjasama dengan TNI mengamanakan Papua,” kata Agus.(jo/nat/JPG/idr/c10/ca/sep/JPG)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2016/09/25/53360/truk-tni-diberondong-peluru-tentara-dan-warga-luka-tembak-/3
Ada sembilan orang di dalam truk. Terdiri atas tujuh tentara dan dua warga sipil. Penyerangan itu mengakibatkan tiga orang mengalami luka tembak. Yakni, dua anggota Kodim 1714/Puncak Jaya dan seorang warga sipil.
Dua anggota TNI yang terluka adalah Serda Suparman dan Serda Susanto. Warga sipil yang tertembak adalah Winingga Tabuni. Pria 25 tahun itu tertembak pada bagian dada kanan tembus.
Cenderawasih Pos (Jawa Pos Grup) melaporkan, dump truck bernomor 5777- XVII diberondong peluru lima kali. Insiden berawal ketika dump truck berangkat dari makodim ke Puncak Senyum pada pukul 07.30 WIT.
Tujuannya adalah mencari kayu. Rombongan dipimpin Serka Abu Khosin. Pukul 11.00 dump truck itu kembali dari Pos Puncak Senyum menuju makodim.
Namun, saat tiba di Kali Semen, tiba-tiba ada rentetan tembakan dari arah gunung. Kejadiannya begitu tiba-tiba. Nyaris tidak ada antisipasi yang bisa dilakukan anggota TNI.
”Serda Suparman luka tembak pada bagian betis sebelah kiri. Serda Susanto luka rekoset pada lengan bagian kiri,” ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo.
Menurut Teguh, petugas mencari kayu untuk membangun honai. Yakni, rumah kayu dengan atap dari jerami atau ilalang. Rumah adat Papua tersebut didesain sedemikian rupa untuk menahan dingin.
”Masyarakat mengutuk keras aksi kekerasan itu. Kami sedang berupaya membantu masyarakat mendirikan honai, malah diserang mambabi buta dengan cara memberondong tembakan ke arah anggota,” kata Teguh.
Upaya pengejaran terhadap para pelaku terus dilakukan aparat TNI. Kebiasaannya, setelah menembak, mereka langsung melarikan diri ke hutan.
”Situasi Puncak Jaya masih terkendali. Namun, anggota TNI terus melakukan patroli di daerah tersebut,” ujarnya.
Akibat berondongan peluru, ada lima bekas tembakan di bodi dump truck. Selain itu, kaca depan sebelah kiri hancur.
”Berdasar hasil lidik di lapangan, diduga pelaku adalah kelompok Yambi yang dipimpin Lekagak Telenggen. Mereka diduga menggunakan tiga pucuk senjata panjang,” kata Teguh.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan Polri akan membantu TNI mengejar kelompok bersenjata pelaku penembakan tersebut.
Polri akan bekerjasama dengan masyarakat untuk bisa mendeteksi lokasi persembunyian pelaku. Yang paling penting, kejadian penembakan semacam ini tidak boleh terulang kembali.
”Karena itu, perlu untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat,” tuturnya.
Kejadian itu menandakan bahwa harus ada peningkatan pengamanan. ”Polri akan terus bekerjasama dengan TNI mengamanakan Papua,” kata Agus.(jo/nat/JPG/idr/c10/ca/sep/JPG)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2016/09/25/53360/truk-tni-diberondong-peluru-tentara-dan-warga-luka-tembak-/3