![]() |
Duterte Minta Militer AS Hengkang dari Filipina |
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyerukan agar militer Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kepulauan yang berada di wilayah Filipina. Seruan ini disampaikan Duterte karena kehadiran militer AS di tempat tersebut dianggap dapat menyulitkan serangan terhadap militan Abu Sayyaf.
“Pasukan khusus mereka (AS) harus hengkang (dari Filipina),” ujar Duterte dalam sebuah pidatonya. “Saya tidak ingin membuat hubungan dengan AS menjadi renggang, tapi mereka harus pergi (dari Filipina),” tambah Duterte.
Saat ini, pasukan khusus AS diketahui sedang melatih militer Filipina. Namun, Duterte menilai mereka akan segera menjadi target Abu Sayyaf. “Warga AS, mereka (Abu Sayyaf) benar-benar akan membunuh mereka (warga AS), Abu Sayyaf akan menyandera mereka untuk mendapat uang tebusan,” ujar Duterte, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (12/9/2016).
Duterte selama ini menginginkan kebijakan luar negeri yang independen. Kendati demikian, dalam pandangan Duterte, hubungan dengan AS tetap perlu dijaga. Duterte menilai AS selama ini terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga Filipina. Terlebih lagi, setelah Presiden Obama mengkritik sikap Duterte dalam melakukan pemberantasan gembong narkoba di Filipina.
Merespons hal tersebut, Presiden Duterte bahkan sempat mencaci Presiden Obama dengan mengatakan Obama adalah “anak pelacur”. Menyikapi hal ini, Pemerintah AS langsung membatalkan rencana pertemuan dengan Duterte karena ia dianggap telah menghina kepala negara. Namun, beberapa saat kemudian, Duterte mengaku menyesal telah menyebut Presiden Obama dengan kata-kata yang tidak pantas.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/09/12/18/1487599/tumpas-abu-sayyaf-duterte-minta-militer-as-hengkang-dari-filipina
“Pasukan khusus mereka (AS) harus hengkang (dari Filipina),” ujar Duterte dalam sebuah pidatonya. “Saya tidak ingin membuat hubungan dengan AS menjadi renggang, tapi mereka harus pergi (dari Filipina),” tambah Duterte.
Saat ini, pasukan khusus AS diketahui sedang melatih militer Filipina. Namun, Duterte menilai mereka akan segera menjadi target Abu Sayyaf. “Warga AS, mereka (Abu Sayyaf) benar-benar akan membunuh mereka (warga AS), Abu Sayyaf akan menyandera mereka untuk mendapat uang tebusan,” ujar Duterte, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (12/9/2016).
Duterte selama ini menginginkan kebijakan luar negeri yang independen. Kendati demikian, dalam pandangan Duterte, hubungan dengan AS tetap perlu dijaga. Duterte menilai AS selama ini terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga Filipina. Terlebih lagi, setelah Presiden Obama mengkritik sikap Duterte dalam melakukan pemberantasan gembong narkoba di Filipina.
Merespons hal tersebut, Presiden Duterte bahkan sempat mencaci Presiden Obama dengan mengatakan Obama adalah “anak pelacur”. Menyikapi hal ini, Pemerintah AS langsung membatalkan rencana pertemuan dengan Duterte karena ia dianggap telah menghina kepala negara. Namun, beberapa saat kemudian, Duterte mengaku menyesal telah menyebut Presiden Obama dengan kata-kata yang tidak pantas.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/09/12/18/1487599/tumpas-abu-sayyaf-duterte-minta-militer-as-hengkang-dari-filipina