Turki Lanjutkan Negosiasi Pembelian Sistem Pertahanan Rudal Jarak Jauh dari Eurosam - Radar Militer

02 September 2016

Turki Lanjutkan Negosiasi Pembelian Sistem Pertahanan Rudal Jarak Jauh dari Eurosam

Sistem Pertahanan Rudal Jarak Jauh
Sistem Pertahanan Rudal Jarak Jauh 
Turki melanjutkan negosiasi dengan konsorsium Italia-Perancis, Eurosam, untuk pembelian sistem pertahanan rudal SAMP/T Aster 30.
Menurut sebuah laporan oleh Daily Sabah pada hari Minggu (28/08), Turki melakukan pembicaraan untuk pembelian sistem pertahanan rudal dari Eurosam.
"Jika pembicaraan yang sedang berlangsung mencapai kesepakatan, pengadaan utama akan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keamanan negara yang mendesak melalui solusi jangka pendek dan transfer teknologi dan produksi bersama yang akan dianggap sebagai solusi jangka panjang," kata sumber tanpa nama yang dikutip oleh harian tersebut.
Lembaga pengadaan militer Turki, Undersecretariat for the Defense Industry (SSM) dan Kementerian Pertahanan Nasional Turki telah melanjutkan negosiasi dengan Eurosam untuk membeli SAMP/T Aster 30, yang sudah digunakan di beberapa negara anggota NATO, harian itu melaporkan.
Pada bulan November 2015, Turki membatalkan proses kontrak sistem pertahanan rudal jarak jauh senilai $ 3,4 miliar, yang diberikan kepada Tiongkok pada tahun 2013 untuk memproduksi sistem pertahanan rudal sendiri. Kemudian diumumkan bahwa dua perusahaan milik negara yaitu Aselsan dan Roketsan, ditugaskan oleh pemerintah Turki untuk menyediakan sistem pertahanan rudal di masa depan.
Perusahaan pertahanan Turki Aselsan dan Roketsan memulai program untuk mengembangkan dan memproduksi sendiri sistem pertahanan udara jarak pendek dan menengah pada tahun 2007, dan pada tahun 2013 mereka telah menyelesaikan uji peluncuran rudal pertahanan udara ketinggian rendah yang dikembangkan dan diproduksi didalam negeri pertama Turki, Hisar-A, dan kemudian mulai mengerjakan Hisar-O, sistem rudal pertahanan udara jarak menengah. Namun, Turki masih belum mampu memproduksi sistem rudal jarak jauh.
Narasumber industri pertahanan mengatakan tahapan merancang, mengembangkan dan memproduksi sistem buatan dalam negeri akan memakan waktu hingga 10 tahun namun mereka juga menegaskan bahwa dengan pengadaan sistem SAMP/T Aster 30 tidak berarti bahwa Turki tidak melanjutkan untuk menghasilkan sistem buatan sendiri.
Sementara itu, setelah pembatalan kesepakatan dengan Tiongkok, Turki diundang oleh Eurosam untuk bekerja sama dengan perusahaan Turki untuk mengembangkan sistem yang diinginkan Turki. Seorang pejabat senior Eurosam yang berbicara kepada Daily Sabah mengatakan bahwa mereka mendukung produksi bersama dan transfer teknologi serta kemitraan industri dengan perusahaan-perusahaan industri pertahanan Turki untuk kerjasama jangka panjang. Sistem SAMP/T Aster 30 menggunakan jaringan radar dan sensor canggih, termasuk 3D phased array radar, yang memungkinkannya untuk menjadi sangat efektif terhadap semua jenis ancaman udara. Sistem ini dapat mencegat rudal balistik jarak pendek seperti Scud dan dapat beroperasi dalam mode berdiri sendiri atau dapat diintegrasikan dalam jaringan yang terkoordinasi seperti sistem pertahanan rudal NATO.
Sumber : http://defenseworld.net/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)