RD-181 |
Rusia tetap mengirim teknologinya ke negara-negara Barat, di saat mereka terus memperketat sanksi terhadap Rusia, termasuk di bidang pengembangan teknologi. Perusahaan Rusia NPO Energomash akan mengirim mesin roket 14 RD-181 untuk perusahaan swasta AS Orbital ATK pada 2017-2018 mendatang, dan peluncuran pertama pembawa roket yang dilengkapi dua mesin RD-181 ini berlangsung Minggu (16/10), demikian dilansir dari Pravda.ru.
Menurut Pemimpin Redaksi Jurnal Negara Arsenal sekaligus Ketua Komisi Industri Militer Rusia Viktor Murakhovski, mesin roket Rusia masih tetap diminati di seluruh dunia. "Teknologi mesin roket Rusia hebat, tak heran Rusia masih mendapat banyak pesanan dari berbagai pelosok dunia," terang Murakhovski.
Terkait sanksi terhadap Rusia, sang pakar menilai Rusia belum benar-benar berniat memutuskan hubungan dengan AS sepenuhnya. "Menurut saya pemerintah Rusia belum mempertimbangkan haknya untuk memutuskan hubungan dengan AS. Masa jabatan Presiden Obama akan segera berakhir, sehingga banyak hal yang bergantung pada sikap pemerintahan yang akan datang. Rusia siap untuk bekerja sama, tapi tunggu saja hasil dari pemilihan presiden AS,” kata Murakhovski.
Senada dengan Murakhovski, mantan Wakil Ketua Komisi Keamanan Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) Oleg Dinisenko menilai bahwa masalah tak terletak pada perkara sanksi. "Rusia memiliki program kerja sama jangka panjang dengan AS di bidang peluncuran pesawat kargo ruang angkasa. Kita mengirim mesin ke AS dalam lingkup program tersebut.”
Menurut Dinisenko, perdamaian yang buruk sekalipun tetap lebih baik daripada perang yang baik. "Sanksi ekonomi suatu saat dapat dihapus atau dihilangkan, namun hidup tetap berjalan. Segala bentuk isolasi sangat berbahaya. Sehingga jika Rusia menghentikan kerja sama dalam bidang pengembangan teknologi, hal tersebut akan lebih berbahaya.”
RD-181 adalah mesin roket dengan ruang pembakaran tunggal berperforma tinggi yang dikembangkan Rusia. Mesin ini merupakan turunan dari RD-170 yang sebelumnya digunakan di peluncur Energia. Bahan bakar mesin ini menggunakan campuran minyak tanah/LOX dan menggunakan siklus pembakaran tinggi oksigen. RD-181 dikembangkan dari RD-191 dan diadaptasi untuk integrasi roket Antares. Tiap tingkat Antares memiliki dua mesin dan saat ini perangkat tersebut digunakan untuk membawa kargo ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional di bawah kontrak dengan NASA.
Sumber : http://indonesia.rbth.com/news/2016/10/16/meski-dijegal-sanksi-rusia-tetap-kirim-mesin-roket-ke-as_639291
Menurut Pemimpin Redaksi Jurnal Negara Arsenal sekaligus Ketua Komisi Industri Militer Rusia Viktor Murakhovski, mesin roket Rusia masih tetap diminati di seluruh dunia. "Teknologi mesin roket Rusia hebat, tak heran Rusia masih mendapat banyak pesanan dari berbagai pelosok dunia," terang Murakhovski.
Terkait sanksi terhadap Rusia, sang pakar menilai Rusia belum benar-benar berniat memutuskan hubungan dengan AS sepenuhnya. "Menurut saya pemerintah Rusia belum mempertimbangkan haknya untuk memutuskan hubungan dengan AS. Masa jabatan Presiden Obama akan segera berakhir, sehingga banyak hal yang bergantung pada sikap pemerintahan yang akan datang. Rusia siap untuk bekerja sama, tapi tunggu saja hasil dari pemilihan presiden AS,” kata Murakhovski.
Senada dengan Murakhovski, mantan Wakil Ketua Komisi Keamanan Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) Oleg Dinisenko menilai bahwa masalah tak terletak pada perkara sanksi. "Rusia memiliki program kerja sama jangka panjang dengan AS di bidang peluncuran pesawat kargo ruang angkasa. Kita mengirim mesin ke AS dalam lingkup program tersebut.”
Menurut Dinisenko, perdamaian yang buruk sekalipun tetap lebih baik daripada perang yang baik. "Sanksi ekonomi suatu saat dapat dihapus atau dihilangkan, namun hidup tetap berjalan. Segala bentuk isolasi sangat berbahaya. Sehingga jika Rusia menghentikan kerja sama dalam bidang pengembangan teknologi, hal tersebut akan lebih berbahaya.”
RD-181 adalah mesin roket dengan ruang pembakaran tunggal berperforma tinggi yang dikembangkan Rusia. Mesin ini merupakan turunan dari RD-170 yang sebelumnya digunakan di peluncur Energia. Bahan bakar mesin ini menggunakan campuran minyak tanah/LOX dan menggunakan siklus pembakaran tinggi oksigen. RD-181 dikembangkan dari RD-191 dan diadaptasi untuk integrasi roket Antares. Tiap tingkat Antares memiliki dua mesin dan saat ini perangkat tersebut digunakan untuk membawa kargo ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional di bawah kontrak dengan NASA.
Sumber : http://indonesia.rbth.com/news/2016/10/16/meski-dijegal-sanksi-rusia-tetap-kirim-mesin-roket-ke-as_639291