Maha Vajiralongkorn |
Raja Bhumibol Adulyadej meninggal pada Kamis lalu (13/10/2016) dan putra mahkota telah mengatakan ingin lebih banyak waktu untuk berkabung atas kematian ayahnya.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha menyatakan agar rakyat Thailand tidak khawatir terhadap proses suksesi, seperti disampaikan dalam siaran televisi.
Masalah suksesi ini telah didiskusikan ketika Putra Mahkota Vajiralongkorn memanggil para pemangku kerajaan dan dirinya untuk audiensi, jelas PM Chan-o-cha.
Putra Mahkota yang berusia 64 tahun ini "meminta warga agar tidak bingung atau khawatir mengenai pemerintahan negara atau bahkan tentang suksesi," kata PM Chan-o-cha dalam pernyataan yang disampaikan melalui televisi.
"Dia mengatakan saat ini semua orang mengatakan, dia masih sedia, jadi semua pika harus menunggu sampai kami melewati saat-saat sedih ini," imbuhnya.
Pertanyaan mengenai kemampuan Putra Mahkota untuk menggantikan posisi Raja Bhumibol Adulyadej telah muncul sejak dulu, meskipun aturan mengenai keistimewaan keluarga kerajaan atau les-majeste melarang diskusi terbuka mengenai masalah ini.
PM Chan-o-cha mengambilalih pemerintahan dalam sebuah kudeta militer pada 2014 lalu yang menggulingkan pemerintahan sipil. Dia telah menjanjikan akan menggelar pemilu pada tahun depan.
Monarki tampak sebagai pemersatu di Thailand saat pergolakan politik di negara itu dan Raja Bhumibol, yang meninggal dalam usia 88 tahun, merupakan figur yang dihormati oleh sebagian besar warga Thailand.
Warga Thailand berkabung dengan menggunakan pakaian hitam-hitam. Pemerintah telah mengumumkan masa berkabung selama satu tahun.
Tak diketahui kapan jenazah Raja Bhumibol Adulyadej akan dikremasi, demikian lansir BBC.
Sumber : http://dunia.inilah.com/read/detail/2331951/penobatan-putra-mahkota-thailand-ditunda-setahun