Lanud Milik TNI AU Dioptimalkan Jadi Bandara Komersial - Radar Militer

23 November 2016

Lanud Milik TNI AU Dioptimalkan Jadi Bandara Komersial

Lanud Milik TNI AU
Lanud Milik TNI AU

Keberadaan bandar udara menjadi salah satu faktor penunjang pengembangan wisata suatu daerah. Demi memaksimalkan pengembangan wisata di sekitar kawasan Yogyakarta, Purbalingga dan Tasikmalaya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkutan Udara (TNI AU) untuk mengoptimalkan beberapa Pangkalan Udara (lanud) milik TNI AU.

Dikutip dari keterangan resmi yang diterima pada Selasa (22/11), beberapa lanud yang akan dioptimalkan penggunaannya sebagai bandara komersial adalah Bandara Gading di Gunung Kidul Yogyakarta, Bandara Wirasaba Purbalingga, dan Bandara Wiriadinata Tasikmalaya.
Ketiga Lanud TNI AU tersebut memang berada di wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik.
Yogyakarta dikenal dengan wisata Candi Borobudur, Purbalingga dengan Goa Lawu, sedangkan Tasikmalaya dikenal dengan wisata Pantai Sindangkerta.
Fasilitas lanud yang dipilih terbilang sudah memadai. Proses pengalihan lanud juga sudah melalui beberapa langkah, yaitu penandatanganann MoU antara Kemenhub, TNI AU dan pemerintah daerah, pembentukan Unit Penyelenggara Bandara, penerbitan Sertifikat Bandara (SBU) serta penyusunan Airport Security Programme (ASP) dan Airport Emergency Plan.
Selain administrasi, Kemenhub juga mulai melakukan pembenahan dari hal fasilitas, seperti perbaikan landasan gelinding (taxiway), pelataran pesawat (apron), dan landasan pacu (runway), pengadaan rescue car dan penambahan pagar pengaman di sekitar bandara.
Bandara Gading terletak di daerah Gunung Kidul yang memiliki dimensi runway sepanjang 45 m x 1.400 m, taxiway sepanjang 18 m x 106 m, dan apron sepanjang 70 m x 110 m. Di sini, pesawat pribadi atau komersial jenis ATR dapat mendarat.
Sedangkan Bandara Wiriadinata berjarak sekitar enam km dari pusat kota Tasikmalaya dan berjarak sekitar 12 km dari Terminal Bus Tipe A Kota Tasikmalaya. Di sekitarnya terdapat jalan yang biasa dilalui penduduk setempat.
Akses tersebut akan ditutup saat bandara mulai beroperasi.
Dimensi runway-nya sepanjang 1.200 m x 30 m dan akan dilakukan perpanjangan hingga 1.800 m. Luas apron-nya sepanjang 37 m x 37 m dan taxiway 88 m x 25 m.
Bandara ini sudah memiliki terminal penumpang, VIP room, tower dan hanggar, namun belum memiliki gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK).
Sementara itu, Bandara Wirasaba memiliki dimensi runway sepanjang 850 m x 50 m, apron 100 m x 45 m dan dan taxiway sepanjang 30 m x 25 m.
Bandara ini dapat didarati oleh Pesawat Casa 212 atau sejenisnya.
Selain wisatawan, Kemenhub, TNI AU dan pemerintah daerah berharap agar pengalihan lanud ini juga dapat mengundang kedatangan investor yang bergerak di sektor pariwisata, sehingga perekonomian masyarakat sekitar kawasan wisata dapat meningkat menjadi lebih baik. (ard)
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20161122161005-269-174482/lanud-milik-tni-au-dioptimalkan-jadi-bandara-komersial/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb