Heli Bell 412 |
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan helikopter Angkatan Darat yang hilang kontak di wilayah Kalimantan Timur baru beroperasi pada 2013. Itu sebabnya, pihaknya belum dapat menduga bila penyebab hilangnya pesawat itu karena kondisi pesawat yang tidak laik.
"Nanti, setelah ditemukan, akan diselidiki oleh tim khusus," kata Gatot di Makassar, Kamis malam, 24 November 2016.
Helikopter jenis Bell 412 itu hilang kontak pada Kamis siang. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada pukul 10.54 Wita.
Menurut Gatot, helikopter tersebut dimanfaatkan personel Angkatan Darat sebagai operasional. Tugasnya, mengantarkan logistik kepada pasukan yang bertugas di wilayah-wilayah perbatasan.
Dari data pesawat diketahui helikopter dengan registrasi penerbangan HA-5166 itu dipiloti Letnan Satu (Cpn) Yohanes Syahputera. Helikopter juga berisi empat kru, yaitu Letnan Satu Cpn Abdi Darnain, Letnan Satu Cpn Ginas Sasmita, Sersan Satu Sudali, dan Prajurit Kepala Suyanto
Tujuan penerbangan dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, menuju Desa Long Bawan, Kabupaten Malinau. Bertolak dari Juwata pukul 10.54 Wita dan diperkirakan mendarat di Long Bawan pukul 11.50 Wita.
Pada pukul 10.57 Wita, helikopter kontak terakhir dengan Tarakan Tower dan diarahkan untuk kontak ke Malinau Tower. Pada pukul 11.16, kontak pertama dengan Malinau Tower. Heli tersebut kontak terakhir pukul 11.29 dengan Malinau Tower pada posisi 8 Naitical Mile (sekitar 19 kilometer) dari Malinau. "Mohon doanya helikopter itu mendarat dengan selamat," ujar Gatot.
Sumber : https://nasional.tempo.co/