SAR21, Senapan Serbu Bullpup Paskhas dengan Desain Modular - Radar Militer

22 November 2016

SAR21, Senapan Serbu Bullpup Paskhas dengan Desain Modular

 Senapan Serbu Bullpup Paskhas
 Senapan Serbu Bullpup Paskhas

Setelah senapan mesin berat CIS 50MG, senapan mesin regu Ultimax 100, hingga self propelled Howitzer FH-2000, masih ada beberapa alutsista TNI yang berasal dari Singapura, seperti di segmen senapan serbu (assault rifle), Korps Paskhas TNI AU sejak dekade silam menggunakan secara terbatas senapan bullpup SAR21. Penggunaan senapan bullpup berkualitas tinggi dari luar negeri tak hanya jadi domain Paskhas, Kopassus TNI AD turut memakai senapan bullpup asal Perancis, FAMAS.
Meski dimiliki dalam jumlah terbatas (kabarnya 50 pucuk), SAR21 (Singapore Assault Rifle 21 Century) dipercaya sebagai senjata alternatif pegangan satuan elite Den Bravo 90 Paskhas. Debutnya kembali mencuat setelah SAR21 ikut disandingkan sebagai lawan tanding bagi senapan serbu SS-2 produksi PT Pindad.
SAR21 oleh manukfaturnya ST Kinetics, dirancang sebagai senapan serbu yang mudah dioperasikan dan dengan desain bullpup, SAR21 leluasa digunakan dalam ruang yang relatif sempit. Di kalangan prajurit, SAR21 juga dikenal sebagai senapan yang punya hentakan rendah, sehingga kendali pada senjata lebih mudah selama proses penembakkan. SAR21 dibuat dengan visi jangka strategis jangka panjang, salah satunya diperliatkan dengan dianutnya pola modular, sehingga konstruksi SAR21 mudah diadaptasi dengan beragam aksesoris peperangan lain.
Seperti halnya senapan serbu bullpup Steyr AUG, SAR21 juga dapat dipasangi perlengkapan seperti pelontar granat kaliber 40 mm. Pilihan yang tersedia bisa mengadopsi model 40GL dan M203. Sistem pelontar granat M203 terbilang yang paling populer karena telah lama melekat pada senapan serbu M16.
Mirip dengan konsep Steyr AUG, SAR21 versi awalnya sudah dilengkapi built in optical scope dengan 1,5 x pembesaran. Agar akurasi dijamin maksimal, SAR21 juga bisa ditambah laser aiming device. Mengikuti tren model senjata terbaru, SAR21 versi karabin sudah dilengkapi picatinny rail, menjadikan SAR21 lebih adaptif untuk dipasangi beragam jenis alat bidik. Sebagai senapan serbu otomatis, SAR21 dioperasikan dengan gas operated dan mengusung kaliber standar NATO 5,56 x 45 mm. Moda penembekkan yang tersedia adalah semi otomatis dan full otomatis. Guna memudahkan pengoperasian bagi prajurit yang mengenakan sarung tangan, maka posisi triggerguard telah diperbesar.
Untuk memudahkan perawartan, semua komponen SAR21 dapat dibongkar pasang tanpa membutuhkan alat bantu apa pun, hal ini berkat penggunaan teknologi push pin. Bicara tentang magasin, ST Kinetics resminya merilis SAR21 dengan magasin dari bahan plastik transparan, mengingatkan pada magasin Steyr AUG. Namun, dipastikan magasin dari senapan M16 kompatibel dengan SAR21.
Dari segi ukuran, SAR21 punya panjang standar keseluruhan 805 mm, sementara panjang larasnya 508 mm. Bicara soal laras, panjangnya serupa dengan laras M16, tapi panjang keseluruan tentu SAR21 lebih pendek dan ringkas dari M16. Bebera senjata bullpup mengeluarkan selongsong peluru sangat dekat dengan wajah penggunanya, dan banyak yang terganggu dengan hal tersebut. Beberapa senjata bullpup mecoba memecahkan masalah ini dengan selongsong peluru dikeluarkan ke arah bawah. Seperti SAR21 selongsong peluru keluar jauh lebih kedepan dibanding Steyr AUG. SAR21 secara umum memiliki performa kecepatan tembak 650 peluru per menit. Kecepatan luncur proyektil 970 meter per detik, dan jarak tembak efektif 460 - 800 meter.
Dari sejarahnya, SAR21 dirilis sebagai pengganti M16 bagi militer Singapura. Desain SAR21 dirampungkan pada tahun 1996, dan resmi dioperasikan satuan militer pada tahun 1999. Selain digunakan Singapura dan Indonesia, pengguna SAR21 adalah Brunei Darussalam, Maroko, Thailand, Peru dan Sri Lanka. Oleh ST Kinectics, senapan modular dengan material komposit polikarbon ini terus dikembangkan, salah satunya SAR21 bisa ditambahkan tools Round Corner Firing (RCF) untuk meladeni peperangan jarak dekat di perkotaan. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb