Sejarah, Militer Jepang Datangi Pearl Harbor - Radar Militer

27 November 2016

Sejarah, Militer Jepang Datangi Pearl Harbor

Pearl Harbor
Pearl Harbor

Laksamana Chuichi Nagumo memimpin Armada Udara Pertama Jepang - yang merupakan bagian kekuatan dari serangan kapal induk - menuju pelabuhan Pearl Harbor, Amerika Serikat, pada 26 November 1941. Rencananya, militer Jepang akan segera kembali ke tanah air jika kesepakatan negosisasi dengan Amerika Serikat tercapai.

Negosiasi tersebut nyatanya telah berlangsung berbulan-bulan. Jepang menginginkan AS segera mengakhiri sanksi ekonomi. Sedangkan Amerika ingin Jepang keluar dari China dan Asia Tenggara karena menolak Pakta Tripartit antara Jepang dengan Jerman dan Italia. AS mensyarat klausul tersebut dipenuhi sebelum sanksi ekonomi terhadap Jepang dicabut. Dalam kondisi ini, semua pihak bergeming sehingga negoisasi tetap tak mencapai titik temu.
Sebagai langkah lanjutan, Presiden Roosevelt dan Menteri Luar Negeri AS, Cordell Hull melakukan antisipasi terhadap serangan balasan militer Jepang. Mereka belum bisa memprediksi di lokasi mana serangan tersebut akan dijatuhkan, bisa di Filipina, Pulau Wake, atau di mana pun.
Badan Intelijen Amerika melaporkan adanya gerakan armada Jepang keluar dari Formosa Tengah (Taiwan) menuju Indochina. Akibat dari aksi Jepang ini, Presiden Roosevelt memerintahkan pembatasan pasokan minyak bulanan untuk kebutuhan sipil Jepang.
Hull juga menolak pengajuan opsi lain dari Tokyo, yakni moratorium atau penghentian sementara krisis dan sanksi tetapi tanpa konsesi dari pihak Jepang. Perdana Menteri Jepang saat itu, Tojo, menganggap hal tersebut sebagai ultimatum, dan sebagai langkah mundur dari upaya penyelesaian secara diplomatik.
Sementara itu, Laksamana Nagumo tidak berpengalaman mengoperasikan kapal perang angkatan laut selama masa kariernya di militer. Peran sebagai pimpinan kapal perang diberikan kepada Nagumo sebagai hadiah dari kesetiaannya melayani negara.
Laksamana Nagumo sendiri termasuk pribadi yang tidak suka mengambil risiko. Bahkan, ia menganggap serangan ke Pearl Harbor adalah tindakan yang tidak perlu dilakukan.
Tetapi Laksamana Isoroku Yamamoto berpikir secara berbeda. Ia percaya satu-satunya harapan untuk kemenangan Jepang adalah melalui peperangan yakni melakukan serangan kejutan, terhadap armada AS.
Departemen Perang Roosevelt memberi perhatian khusus terkait hal ini. Mereka menilai, apabila perang tak terhindarkan, maka Jepang-lah yang pertama kali memulainya.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/11/25/18/1551589/historipedia-militer-jepang-datangi-pearl-harbor

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb