 |
| Survival Dasar |
Latihan survival adalah untuk memberikan doktrin kepada siswa sekolah penerbang (Sekbang) yang nantinya akan menjadi seorang air crew cara bertahan hidup baik di air, laut maupun di darat/hutan dan cara meminta bantuan tim SAR. Demikian pernyataan Komandan Skadik 104, Letkol Pnb Safeano Cahyo, S.T sebagai Komandan Latihan, Senin (21/11).
Letkol Pnb Safeano Cahyo, S.T menambahkan bahwa survival selain untuk membina mental dan fisik yang kuat dan mantap untuk menjadi airman yang tangguh, juga melatih bagaimana seseorang bisa mempertahankan hidup di darat maupun di air, karena suatu accident penerbangan.
“Survival juga memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana para siswa mampu memanfaatkan berbagai potensi dan kekayaan alam yang ada di sekitar kita dalam mempertahankan hidup, sehingga mendapatkan bantuan dan pertolongan dari pihak luar. Inilah inti dari pelaksanaan kegiatan latihan survival dasar yang akan para siswa laksanakan” imbuhnya.
Secara rinci dalam latihan survival dasar ini, para siswa sekbang akan mendapatkan berbagai ketrampilan keprajuritan diantaranya Latihan penghindaran, Pemakaian Lifevest, Latihan air, Renang beregu, Dayung perahu (DG 2 man), Latihan balik perahu, Bulsi pswt KT-1B, Latihan penggunaan alat SAR, Latihan Hoist dgn heli SAR, Latihan rescue dgn LCR, Flying fox, Bermalam di air.
IMG-20161121-WA0050Sementara itu Wadanlat Mayor Pnb Fandi Abdillah Pulungan menyampaikan bahwa latihan siswa Sekbang Angkatan-93 ini dilaksanakan di daerah waduk sempor Gombong, Kebumen Jawa Tengah. Pemberangkatan pelatih, pendukung dan survivor dimulai dari Skadik 104 menuju daerah latihan dipimpin Langsung oleh Komandan Skadik 104, Letkol Pnb Safeano Cahyo, S.T
“Latihan survival dasar sekbang TNI AU dan sekbang TNI terpadu A-93 dimulai tanggal 21 nov 2016 s/d 24 nov 2016, diikuti sebanyak 50 siswa sekbang yang terdiri dari 43 TNI AU, 5 TNI AD dan 2 TNI AL, “Pungkas Mayor Pnb Fandi.
Sumber : http://jurnalpatrolinews.com/
