M3 Amphibious Rig |
Pembangunan kekuatan TNI terus berlanjut. IHS Jane memberitakan bahwa Kementerian Pertahanan RI telah menandatangani kontrak pengadaan dengan Czechoslovak Group dari Cekoslovakia yang di Indonesia diwakili oleh PT Republik Defensindo, untuk mengadakan sejumlah alutsista. Dengan nilai kontrak sebesar 39 juta dolar AS, sejumlah alutsista dibeli meliputi truk Tatra, panser 8×8 Pandur II, dan sistem jembatan ponton amfibi M3 Amphibious Bridging & Ferrying System atau dikenal dengan M3 Amphibious Rig.
M3 amphibious rig merupakan wahana truk amfibi 4×4 yang membawa sistem jembatan ponton yang dapat digunakan alutsista kelas berat melintasi badan air seperti sungai dalam berbagai iklim, mulai dari wilayah arktik sampai negara tropis. M3 dikembangkan sebagai penerus M2 oleh perusahaan Jerman Eisenwerke Kaiserlautern, yang kemudian diakuisisi oleh General Dynamics Europe Land Systems (GDELS). Cezechoslovak Group sendiri memiliki hak eksklusif untuk memasarkan produk GDELS.
M3 populer dan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Inggris, Jerman, Taiwan, dan Singapura. Pengembangannya makan waktu 10 tahun, dengan produksi awal dilakukan pada 1992. Bentuknya didesain seperti perahu, dengan kabin yang tertutup seluruhnya. Dapur pacu disediakan oleh mesin diesel standar EURO III dengan daya 298kW. Transmisinya sudah otomatis dengan enam percepatan dan suspensinya dibuat dapat dipendekkan ke arah atas, untuk pengoperasian di dalam air.
Truk pembawa M3 ini dapat melaju di permukaan dengan kecepatan 80km/ jam, dan kemudian masuk ke dalam air untuk memulai operasi pelepasan jembatan ponton untuk dirakit. Tidak butuh persiapan medan sama sekali untuk titik perlintasan jembatan. Selama arus di permukaan air cukup tenang dan tidak lebih dari 3,5 meter/ detik dan ada permukaan yang cukup datar dan kuat untuk meletakkan ujung-ujung jembatan, maka M3 pun dapat beraksi dengan segera.
Saat di dalam air, truk pembawa ini bermanuver dengan dukungan waterjet yang mampu mendorongnya sampai kecepatan 9km/ jam dengan muatan jembatan dan 14km/ jam dalam keadaan kosong. Kendaraan kemudian akan bermanuver untuk memposisikan dirinya melintang di permukaan, dengan jembatan ponton kemudian dipasang melintang dengan bantuan crane ke atas tubuhnya. Wahana pembawa ini di dalam air berfungsi sebagai penyedia daya apung tambahan bagi jembatan yang terpasang.
Satu M3 membawa dua jembatan ponton alumunium dengan kelas MLC70 (Military Loading Class 70), yang mampu mendukung beban kendaraan tempur sampai bobot 70 ton. Sejumlah jembatan dapat digabungkan dengan konektor sehingga dapat tercipta jembatan sepanjang 100 meter yang terdiri dari delapan kendaraan M3 selaku pembawa. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit untuk membuat jembatan sepanjang 100 meter tersebut, yang dikerjakan oleh 24 orang awak.
Sejauh ini belum diketahui berapa unit M3 yang akan dibeli, atau kecabangan mana yang akan mengoperasikan M3. Yang jelas, dengan medan seperti Indonesia, kebutuhan TNI akan kendaraan militer yang mampu membawa jembatan ponton ini memang besar. (Aryo Nugroho)
Spesifikasi M3 Amphibious Rig
- Engine: Diesel 298kW
- Operational range: 750 km (internal fuel)
- Speed: 80 km/h (on land) dan 14 km/h (on water)
- Crew: 2-3
Sumber :