Upsus untuk Penuhi Target Swasembada Pangan - Radar Militer

24 November 2016

Upsus untuk Penuhi Target Swasembada Pangan

Target Swasembada Pangan
Target Swasembada Pangan

Hasil pertanian di Sidoarjo terus dipacu. Tujuannya, target swasembada pangan terpenuhi. Salah satu cara untuk memenuhi target itu adalah upaya khusus (upsus) pendampingan petani yang digagas TNI.

Kegiatan yang sudah berjalan dua tahun tersebut terbilang sukses meningkatkan hasil panen para petani. Keberhasilan upsus Selasa (22/11) terlihat dalam panen raya di Desa Bluru Kidul, Kecamatan Buduran.
Kegiatan itu dihadiri Komandan Resort Militer (Danrem) 084/Bhaskara Jaya Kolonel Czi Denny Herman, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0816 Sidoarjo Letkol Inf Andre Julian, Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin, dan jajaran Forkopimda Sidoarjo lainnya.
Acara dibuka dengan aksi memanen padi para pejabat tersebut. Mereka menggunakan caping dan membawa sabit layaknya petani. Mereka memangkas padi yang sudah menguning.
Selanjutnya, giliran para petani setempat beraksi memanen padi dengan mesin atau yang disebut combine harvester. Andre menjelaskan, kegiatan pendampingan itu bertujuan menciptakan swasembada pangan.
Hal tersebut merupakan program utama dari pemerintah pusat. Kegiatan pendampingan terus mengalami peningkatan. Hal tersebut terbukti dari hasil panen tiap tahun.
Pada periode Oktober sampai Maret 2014–2015, dari target panen 16.338 hektare, hasil yang didapat mencapai 16.601 hektare. Namun, sempat terjadi penurunan pada 2015.
Dari target 16.655 hektare, yang tercapai hanya 15.067 hektare. ”Setelah itu, hasil panen selalu naik,” jelasnya. Dalam mengawal swasembada pangan di Sidoarjo, kodim sudah menugaskan ratusan anggota.
Terdiri atas 379 anggota babinsa (bintara pembina desa) sebagai pendamping kelompok tani dan satu tim brigade tanam kodim yang dibekali dengan mesin-mesin pertanian. Di antaranya, ekskavator, traktor, dan pompa air.
Andre menambahkan, pihaknya mempunyai target tinggi. Dengan pendampingan itu, dia berharap ada peningkatan indeks pertanaman (IP). Dari target IP 2,24 pada 2014 menjadi IP 2,25 pada 2015–2016. ”Tentu, harapan kami bisa mencapai target,” jelasnya.
Nur Ahmad Syaifuddin menuturkan, lahan pertanian sangat penting untuk menjaga swasembada pangan. Menurut dia, 50 persen kebutuhan pangan nasional disuplai dari Jawa Timur dan Sidoarjo merupakan salah satu tulang punggungnya.
Karena itu, dia meminta lahan-lahan pertanian dipertahankan. Saat ini lahan pertanian pangan berkelanjutan berkisar 14 ribu hektare. Provinsi sudah menetapkan batas minimal lahan pertanian di Sidoarjo, yakni 12 ribu hektare.
Artinya, kurang sedikit lagi lahan pertanian di Kota Delta akan habis. ”Harus dipertahankan,” ucapnya. Sementara itu, Denny Herman mengatakan bahwa program pendampingan TNI tersebut bertujuan menjaga swasembada pangan.
Sebab, nasi merupakan makanan pokok masyarakat. Dia menolak anggapan bahwa TNI berusaha mengambil alih tanah warga dengan pendampingan. ”Kami tidak mengambil alih tanah warga. Ini murni pendampingan,” jelasnya.
Lewat pendampingan, papar Denny, petani memperoleh banyak manfaat. Misalnya yang terkait dengan bahan pertanian seperti pupuk. Sejak pemerintah menggandeng TNI, sangat jarang kasus penggelapan pupuk di lapangan.
Ke depan, dia berharap pertanian di Jatim semakin surplus. Dia mempunyai impian bahwa Jatim nanti menjadi penyangga utama pertanian nasional. (aph/c11/hud/sep/JPG)
Sumber : http://www.jawapos.com/read/2016/11/23/66290/upsus-untuk-penuhi-target-swasembada-pangan/3

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb