Vigilant, Kapal Patroli Tanpa Awak Andalan Singapura di Masa Depan - Radar Militer

01 November 2016

Vigilant, Kapal Patroli Tanpa Awak Andalan Singapura di Masa Depan

IUSV Kelas Vigilant Singapura
IUSV Kelas Vigilant Singapura

Bicara soal teknologi wahana intai tak berawak, tak dipungkiri Singapura selalu dua langkah di depan negara tetangga-tetangganya di ASEAN. Jika negara yang lain masih berkutat di teknologi pesawat terbang tak berawak, Singapura sudah memperluas cakupan penerapan teknologi tersebut sampai ke teknologi kapal permukaan. USV (Unmanned Surface Vessel) atau Kapal Permukaan Tanpa Awak (KPTA) adalah kapal yang didesain untuk melakukan misi pengamanan maritim secara otonom ataupun dikendalikan dari jarak jauh.
Sejatinya AL Singapura sendiri sudah menggunakan IUSV sejak akhir dasawarsa 1990-an dalam bentuk Protector USV buatan perusahaan Israel, Rafael. Protector yang berwujud RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) tersebut cukup sukses dalam operasionalnya sehingga akhirnya AL Singapura menggunakan USV Venus yang lebih besar. Di luar penggunaan AL Singapura tersebut, mulai banyak perusahaan swasta yang turut mengembangkan USV dengan kocek pribadinya. Salah satu yang dikembangkan adalah IUSV Kelas Vigilant.
Vigilant dikembangkan oleh perusahaan dalam negeri Singapura bernama Zycraft dan dikembangkan khusus untuk misi pengamanan garis pantai sampai dengan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), SAR (Search & Rescue), transpor, dan bahkan bila perlu misi deteksi dan anti kapal selam. Kapal pertama dari kelas Vigilant yaitu LongRunner sudah mulai diujicoba sejak akhir 2013 dan selama 2 tahun masa percobaan Phase I berhasil membukukan 2.000 mil laut tanpa masalah berarti.
IUSV kelas Vigilant sendiri dikembangkan sebagai kapal patroli tanpa awak yang memiliki ciri stealth, dengan bentuk aerodinamik dan dibuat dari material komposit bernama Aerovex. Lambung kapal tanpa awak ini diperkuat dengan nanotube karbon yang membuatnya kuat dan minim gesekan.
Sumber tenaga dari Vigilant adalah mesin diesel marine ganda Yanmar dengan daya 960hp, yang mampu mendorong kapal melaju kencang sampai kecepatan 30 knot. Dengan bahan bakar maksimal 5,5 ton, Vigilant dapat berpatroli sampai jarak 1.500 mil laut dan total masa patroli selama 30 hari. Kestabilan kapal dalam menghadapi ombak dikontrol oleh Seakeeper gyro stabiliser system yang membuatnya bisa terus-menerus menyeimbangkan diri terhadap gelombang dan ombak di sekitar kapal.
Pengendalian Vigilant dapat dilakukan dari kapal markas, atau dari pangkalan di darat. Pengendaliannya dapat dilakukan secara kontinyu oleh awak secara remote, atau diperintahkan untuk berpatroli secara otonom berdasarkan waypoint yang sudah ditentukan sebelumnya. Sistem komunikasi antara markas dan Vigilant dilakukan melalui komunikasi satelit melalui kendali SCADA (Supervisory Control & Data Acquisition), sehingga memungkinkan pengoperasian dari seluruh dunia, termasuk sistem sensor yang terpasang di atas Vigilant.
Sistem sensor yang terpasang pada Vigilant dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Untuk sistem komunikasi dan sensor standar terpasang AIS (Automatic Identification System) yang merupakan protokol standar pengenalan kapal melalui satelit, sistem Elektro Optik untuk identifikasi dan patroli terhadap kapal permukaan.
Sementara untuk misi pengintaian dan pengumpulan data elektronik Vigilant dapat dipasangi ESM (Electronic Support Measure) untuk menangkap gelombang radar milik kapal di sekitar. Untuk misi deteksi kapal selam, USV dapat dipasangi sonar aktif tarik. Secara total, Zycraft menyediakan area seluas 18m3 di dalam kapal untuk memasang berbagai perangkat pendukung sensor tersebut. (Aryo Nugroho)
Spesifikasi Vigilant
  • Panjang : 16,5m
  • Lebar : 3,6m
  • Kecepatan : 30 knot/ 12 knot (jelajah)
  • Daya angkut : 7.000kg
  • Bobot : 13.000kg (penuh)

Sumber : http://angkasa.co.id/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb