Awal 2017, Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke 10 Negara - Radar Militer

06 Desember 2016

Awal 2017, Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke 10 Negara

Pasukan Perdamaian Indonesia
Pasukan Perdamaian Indonesia

Indonesia akan mengirimkan pasukan perdamaian ke 10 negara. Pemerintah menargetkan pasukan sudah diterbangkan pada awal 2017.
"Polisi sudah siap, TNI sudah siap, tinggal kita menuggu waktu yang tepat untuk pengiriman, mungkin akan kita kirimkan awal tahun ini," kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto di kantornya, Senin (5/12/2016).
Wiranto mengatakan, pengiriman pasukan ini sebenarnya sudah mulai dibahas sejak 2015 lalu namun pelaksanaannya tertunda.
Pada Senin pagi tadi, Wiranto rapat bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk membahas pengiriman pasukan ini.
"Kita kirim satu batalion komposit, ditambah 140 kepolisian," kata Wiranto.
Wiranto mengatakan, pengiriman pasukan ini adalah bagian dari kampanye agar Indonesia dapat terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.
Indonesia akan berebut jatah kursi dengan Maladewa. Untuk kawasan Asia, tinggal satu kursi yang tersisa.
"Kebetulan Indonesia mempunyai reputasi yang cukup positif dalam rangka pengiriman pasukan perdamaian," ucap Wiranto.
Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pasukan perdamaian yang dikirim ke 10 negara akan menyusul pasukan yang terlebih dahulu dikirim ke negara-negara konflik tersebut.
Adapun Indonesia saat ini menugaskan 2.843 personel TNI dan Polri dalam kontingen Pasukan Garuda untuk 10 misi pemeliharaan Perdamaian PBB.
Kontingen itu ditempatkan di UNIFIL (Lebanon), UNAMID (Darfur, Sudan), MINUSCA (Repubik Afrika Tengah), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), MINUSMA (Mali), MINURSO (Sahara Barat), MINUSTAH (Haiti), UNMIL (Liberia), UNMISS (Sudan Selatan), dan UNISFA (Abyei, Sudan).
Sumber : http://www.kompas.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb