F/A-18 Hornet Finlandia |
Sejumlah negara sengaja membuat jalan raya yang luas dan panjang agar bisa didarati pesawat tempur. Sedikitnya ada sembilan negara yang memiliki kontruksi jalan raya berkualitas tinggi sehingga ketika sedang menghadapi peperangan, jet-jet tempurnya bisa mendarat secara leluasa dan tidak hanya tergantung kepada pangkalan udara resmi.
Sembilan negara yang memiliki jalan raya yang bisa didarati jet-jet tempur itu antara lain Korea Utara, Taiwan, Jerman, Swedia, Polandia, Swiss, Ceko, dan Finlandia. Singapura yang memiliki keterbatasan wilayah, bahkan membuat jalan raya yang bisa didarati jet-jet tempur dan telah digunakan untuk latihan pendaratan pada bulan November lalu.
Jalan-jalan raya yang dibuat secara khusus untuk bisa didarati jet-jet tempur itu umumnya dibangun secara besar-besaran pada era Perang Dingin. Pasca Perang Dingin berakhir, sejumlah negara tetap merawat dan menggunakannya sebagai wahana untuk latihan mendaratkan dan menerbangkan pesawat tempur.
Khusus Finlandia yang memiliki 61 unit F/A-18 Hornet, melaksanakan latihan mendarat dan lepas landas di beberapa ruas jalan raya dilakukan rutin setiap tahun. Latihan pendaratan Hornet di jalan raya itu cukup sulit karena para pilot tidak mendapatkan panduan secara visual atau mendapatkan panduan melalui pemandu lalu lintas udara. Latihan pun dikondisikan sedemikian rupa seperti sedang menghadapi peperangan.
Dengan kemampuan mendaratkan dan sekaligus menerbangkan jet-jet tempur dari jalan raya itu, para pilot Hornet AU Finlandia jelas memiliki ketrampilan khusus. Sebab dalam perang, jika pangkalan udara hancur oleh serangan musuh, AU Finlandia masih bisa mengoperasikan jet-jet tempurnya dari jalan raya.(Agustinus Winardi)
Sumber : http://angkasa.co.id/