Perang dan operasi militer tidak cuma membawa evolusi pada alat utama sistem persenjataan (alutsista), senjata, beserta seluruh aksesorisnya tapi juga terus merevolusi desain dan spesifikasi seragamnya.
Setidaknya sejak Perang Dunia II seragam militer terus berubah. Sama seperti evolusi sepatu militer, seragam militer juga awalnya hanya memperhitungkan faktor fungsi dan misi yang harus tercapai tanpa memperhitungkan kenyamanan.
Namun, zaman berubah, teknologi pun terus maju. Ini membawa perubahan bagi seragam militer yang saat ini tidak hanya memperhitungkan keamanan, tapi juga kenyamanan si pemakai.
1. Battle Dress Unit
Seragam yang disebut juga sebagai BDU ini merupakan evolusi dari seragam yang digunakan oleh prajurit Amerika Serikat pada era Perang Dunia II dan perang Vietnam. BDU dikembangkan pertama kali pada tahun 1960 atas gagasan dari United States Army Engineer Research and Development Laboratory.
Battle Dress Unit |
BDU sangat disukai karena bentuknya yang simpel dan sangat nyaman ketika digunakan. BDU bahkan diadopsi oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia.
2. Raid cut
Model ini dipopulerkan oleh kesatuan khusus asal Amerika Serikat pada tahun 2002. Raid cut diciptakan dari kreasi para operator pasukan khusus. Penggunaan vest dan body armor terbaru membutuhkan adanya sedikit modifikasi dari seragam BDU yang mereka pakai. Perubahan pada Raid cut terhitung sangat minim, yaitu memindahkan dua kantong bagian bawah ke lengan dan penambahaan velcro untuk memasang patch dan blok nama.
Raid cut |
Raid cut juga sangat populer di kalangan militer, sehingga sejumlah negara mulai mengganti seragam potongan BDU dengan model Raid cut.
3. Army Combat Unifrom
Disingkat dan lebih populer dengan nama ACU. Ini merupakan langkah revolusioner yang dihasilkan oleh US Army dalam mengakomodir kebutuhan seragam angkatan darat. Diperkenalkan pada tahun 2004, seragam ini memiliki bentuk potongan yang sangat unik, dimana pada kerahnya diganti menggunakan model kerah mandarin.
Army Combat Unifrom |
Fungsi kerah ini adalah menghindari selonsong peluru masuk ke dalam baju ketika prajurit menembak. Selain itu leher prajurit juga terlindung dari tali penarik parasut saat melakukan penerjunan. Pada bagian dada, kantong pun dibuat miring agar memudahkan akses saat menggunakan vest ataupun body armor, dan penambahan beberapa velcro untuk memasang lambang kesatuan dan balok nama.
4. Army Combat Shirt
ACS, atau biasa juga disebut Combat Shirt. Seragam ACU sebenarnya dikeluhkan oleh beberapa operator karena terlalu panas ketika dipakai saat aktivitas tinggi. Dari sinilah tercipta terobosan baru, yaitu combat shirt. Seragam ini diklaim memiliki tingkat kenyamaan di atas BDU, RAID, maupun ACU, karena hampir 70% menggunakan bahan yang tipis dan ringan.
Army Combat Shirt |
Diperkenalkan pada tahun 2007, dan digunakan oleh hampir semua kecabangan angkatan bersenjata Amerika Serikat. Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) membuat combat shirt yang disesuaikan dengan kebutuhan operasi dengan nama FROG (Flame Resistant Organizational Gear). JR Nugroho & Remigius Septian
Sumber : http://angkasa.co.id/