Taktik Tempur Anggota Paskhas 465 dan Detasemen Hanud Lanud Supadio Kuasai Pangkalan - Radar Militer

01 Februari 2017

Taktik Tempur Anggota Paskhas 465 dan Detasemen Hanud Lanud Supadio Kuasai Pangkalan

Anggota Paskhas 465 Latihan Terjun
Anggota Paskhas 465 Latihan Terjun 

Anggota Paskhas 465 dan Detasemen Hanud Lanud Supadio melaksanakan latihan Terjun Penyegaran (Junggar) guna meningkatkan kemampuan taktik tempur dalam operasi militer, di Lanud Supadio, Selasa (31/1/2017).
Latihan terjun dilakukan menggunakan pesawat Hercules C-130 dari keringgian berbeda, sesuai jenis latihan.
Terjun statik show dilaksanakan dari ketinggian 500-1000 feet dan terjun free fall show diatas 5000 feet.
Untuk statik diikuti sebanyak 164 personil prajurit paskhas dan detasemen Hanud di lanud Supadio. Sementara free fall diikuti 45 orang gabungan dari atlet Federasi Aero Spupport Indonesia (Fasi) dari pusat, daerah dan one TNI gabungan dari TNI AU/Ad dan Kowal.
Terjun statik ini merupakan latihan khusus untuk mengasah kemampuan para prajuri dalam melaksanakan operasi militer melalui wahana udara. Sebagai keahlian untuk melakukan operasi, merebut pangkalan.
Danlanud Supadio, Marsma TNI Minggit Tribowo mengatakan pelaksanaan latihan Junggar sebagai kesiap siagaan, setiap prajurit dalam menjaga kemampuan mereka dalam melaksanakan operasi militer setiap saat dibutuhkan.
"Latihan ini merupakan rutinitas tahunan dalam mengasah kemampuan para anggota. Siap sedia menghadapi kontijensi menghadapi kebutuhan militer setiap saat," katanya.
Pelaksanaan latihan terjun payung juga menyita banyak perhatian masyarakat. Menyaksikan aksi terjun payung baik statik maupun free fall. Apalagi dengan adanya sedikit atraksi dari penerjun free fall memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
"Latihan ini juga guna meningkatkan kemampuan bagi atlet kita. Sehingga akan berpatisipasi dalam setiap event dengan mendulang prestasi," ungkap Danlanud.
Lebih mendalam, Minggit menjelaskan terkait latihan terjun statik show ini merupakan terjun militer, sangat berbeda antara terjun statik dan free fall. Statik ini, untuk kebutuhan operasi kemiliteran, dengan taktik-taktik khusus.
"Statik ini tujuannya untuk berlatih dalam operasi kemiliteran. Salah satu kemampuan paskhas kita untuk merebut pangkalah udara.Salah satu taktiknya menggunakan taktik terjun statik begitu terjun segera mengembang, segera mendarat dan segera melanjutkan operasi berikutnya. Dan mereka bergerak dalam regu dalam pleton dalam batalyon sehingga tidak bebas leluas bergerak namun dalam konsep operasi," jelasnya.
Sedangkan, untuk terjun free fall ini lebih kepada akurasi pendaratan jadi tujuannya berbeda. "Fokusnya ini untuk atlet baik fasi pusat daerah maupun one tni dari TNI AU/AD ada kowat juga," pungkasnya.
Sumber : http://pontianak.tribunnews.com/2017/01/31/taktik-tempur-anggota-paskhas-465-dan-detasemen-hanud-lanud-supadio-kuasai-pangkalan

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb