![]() |
F-22 Raptor AU AS |
Keberadaan pasukan Marinir dan Angkatan Udara Amerika Serikat di wilayah utara Australia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya menjaga kawasan Asia Pasifik yang stabil dan damai. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam forum Defence Ministers’ Meeting di Fleet Base East Garden Island , Sydney, Australia, Kamis (16/3/2017).
Menhan dan Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne melakukan pertemuan reguler kedua, yang dilaksanakan setiap tahun. Kedua Menhan membahas kerja sama bilateral dan dinamika keamanan regional.
Pada sesi bidang kerjasama ASEAN Defence Ministerial Meeting Plus (ADMM Plus), Menhan kembali mendorong peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam kepemimpinan bersama Kelompok Kerja Operasi Pemeliharaan Perdamaian untuk periode tahun 2017-2020.
Pada kesempatan tersebut, Menhan juga mengapresiasi penyelesaian pihak Australia terkait insiden di sekolah bahasa Australia pada November 2016. Insiden ini berakibat pada terhentinya kerja sama militer antara TNI dan Angkatan Bersenjata Australia sekitar dua bulan.
“Kami bahagia atas dibukanya kembali kerja sama militer kedua negara,” ujar Ryamizard.
Dalam pembahasan kerja sama bilateral menyangkut keamanan maritim, Menhan menyampaikan kebijakan maritim Indonesia yang terkait dengan Poros Maritim Dunia. Apa saja peran Indonesia dalam IORA (Indian Ocean Rim Association) serta memberikan informasi perkembangan kerja sama trilateral di kawasan Laut Sulu.
Menhan juga menginformasikan kemajuan hubungan bilateral pertahanan antara Indonesia dan Republik Fiji terkait dinamika keamanan di wilayah Pasifik Selatan. Dalam hal ini, Indonesia berharap agar Australia dapat mendorong negara-negara di wilayah Pasifik Selatan dalam mendukung kedaulatan Republik Indonesia. Reni Rohmawati
Sumber : http://angkasa.co.id/