Patung Harimau Kodam, Sudah Gagah, Nggak Lucu Lagi - Radar Militer

02 April 2017

Patung Harimau Kodam, Sudah Gagah, Nggak Lucu Lagi

 Patung Harimau Lama
 Patung Harimau Lama 

Bupati Purwakarta, Jawa Barat, meresmikan patung Harimau Gagah sebagai pengganti 'harimau lucu' di markas Koramil 1123 Cisewu, Kabupaten Garut, Jumat malam, 31 Maret 2017.
"Patung harimau di markas Koramil Cisewu sekarang sudah gagah, nggak lucu lagi," ujar Dedi, saat dihubungi, Sabtu pagi, 1 April 2017. Patung "Harimau Lucu" tersebut sempat viral di medis sosial sepanjang medio Maret 2017.
Patung Harimau yang menjadi lambang Kodam III / Siliwangi tersebut menjadi viral di media sosial lantaran dianggap memiliki raut muka yang lucu.
Dedi kemudian berinisiatif menggantinya dengan menyumbangkan sebuah patung Harimau yang gagah dengan bobot 300 kilogram dengan panjang 4 meter di markas Koramil Cisewu.
Patung Harimau Siliwangi yang ada di depan markas Kodim 0605 Subang, Jawa Barat, terpaksa dilengserkan karena dinilai tak memenuhi standar, 21 Maret 2017. Tetapi, patung tentara Siliwanginya masih tetap dipertahankan.
 Patung Harimau Gagah
 Patung Harimau Gagah 

Dedi dalam kapasitasnya sebagai budayawan Sunda, kemudian diajak berdiskusi oleh Pangdam III / Siliwangi, Mayjen TNI M.Herindra, di markas kodam di jalan Aceh Bandung, untuk merombak semua patung Harimau markas Koramil dan Kodim di seluruh jajaran Kodam III / Siliwangi, termasuk mengubah desain arsitektur markas dengan arsitektur khas Sunda Julang Ngapak.
Mengomentari selesainya pergantian patung Harimau Lucu dengan Harimau Gagah, Dedi mengungkapkan pentingnya keberadaan harimau dalam peradaban masyarakat Sunda. Menurut pria yang sehari-hari selalu mengenakan pakaian khas Sunda itu, harimau merupakan simbol penjaga hutan. Sementara hutan merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Sunda. Sebab dengan kelestarian hutan, ketersediaan air yang menjadi sumber kehidupan menjadi terjamin.
“Dari hutan yang didalamnya terdapat mata air, lahirlah sungai, dari sungai tersebut lahirlah bendungan, dari bendungan itu, lahirlah peradaban pertanian, perikanan, pariwisata dan sumber kehidupan lain bagi masyarakat Sunda," Dedi menjelaskan.
Sebab, hakikatnya, kemakmuran orang Sunda itu ditentukan oleh kelestarian hutan. Hutan itu adanya di gunung. "Hutan akan lestari kalau didalamnya ada harimau, karena tidak akan ada manusia yang berani merambah hutan,” tutur Dedi.
Danramil Komandan Rayon Militer 1123 Cisewu, Kapten (Inf), Nandang Sucahya, mengklaim harimau yang diberikan Dedi menjadi, saat ini, menjadi harimau paling gagah di seluruh jajaran Kodam III Siliwangi.
"Bahkan, patung harimau yang ada di Markas Kodam Siliwangi III sekali pun, sekarang, kalah gagah oleh patung harimau yang ada di markas Koramil Cisewu," ujar Nandang dengan nada bangga.
Sumber : https://nasional.tempo.co/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb