 |
| Helikopter Bell AH-1Z Viper |
Angkatan Darat Pakistan akan mendapatkan tiga helikopter serang Bell AH-1Z Viper pada tahun ini sehingga menjadikannya foreign military sale pertama jenis helikopter ini dalam 20 tahun terakhir.
"Tiga helikopter pertama (dari pesanan sebanyak 12 unit) sedang menjalani perakitan akhir di Amarillo, Texas" kata wakil presiden penjualan militer internasional Bell Helicopter, Richard Harris, seperti dikutip oleh Shephard Media hari Senin (19/06) di pada pameran Paris Air Show 2017.
Sembilan helikopter yang tersisa akan diserahkan ke Pakistan pada tahun 2018, tambahnya.
AH-1Z Pakistan juga akan dikonfigurasikan dengan sistem helm-mounted display (HMD) Thales TopOwl, dan Lockheed Martin AN/AAQ-30 Target Sight System electro-optical and infrared (EO/IR), menurut laporan Quwa.
Selain itu, helikopter tersebut akan dilengkapi dengan dispenser BAE AN/ALE-47 chaff/flare, Northrop AN/APR-39C(v2) radar warning receiver (RWR) dan Orbital ATK AN/AAR-47 missile warning receiver.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan 15 helikopter AH-1Z ke Pakistan pada bulan April 2015 bersamaan dengan 1.000 rudal udara-ke-darat AGM-114R Hellfire II. Nilai kumulatif paket tersebut (termasuk dukungan pelatihan, logistik dan pemeliharaan) adalah $ 952 juta.
Pakistan memesan tiga pesawat helikopter pertama pada bulan Agustus 2015, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pesanan sembilan helikopter pada bulan April 2016. Tidak jelas apakah Pakistan akan juga memesan tiga AH-1Z yang tersisa, meskipun proposal penjualan yang dikeluarkan oleh Defense Security Cooperation Agency (DSCA) tidak menentukan opsional apapun dari jumlah 15.
AH-1Z ditenagai oleh dua mesin turboshaft General Electric T700-GE-401C, masing-masing menghasilkan output 1.800 shp. AH-1Z memiliki berat lepas landas maksimum 8.390 kg dan kapasitas muatan maksimum 16 rudal anti-tank (ATGM).
AD Pakistan membeli AH-1Z untuk mengganti helikopter serang AH-1F/S Cobra-nya. AH-1Z unggul karena subsistem yang terpadu, seperti pod EO/IR (untuk kewaspadaan situasional dan penargetan ATGM), suite countermeasure untuk ancaman dari udara dan HMD untuk mengarahkan pod EO/IR ke sasaran.
Sumber : http://defenseworld.net/
