![]() |
Rudal CM-708 |
Menurut surat kabar Bangkok Post, perwakilan dari Angkatan Laut Kerajaan Thailand dan perusahaan Tiongkok China Shipbuilding & Offshore International Co (CSOC) telah menandatangani dokumen kontrak di Beijing. Tiongkok tidak menyebutkan adanya perubahan versi kontrak tersebut, yang diedit oleh Jaksa Agung Thailand, harian tersebut menambahkan.
Berdasarkan kontrak tersebut, Thailand akan membeli tiga kapal selam Kelas S26T Yuan senilai total sekitar 36 miliar baht ($ 1 miliar), dengan 700 juta baht ($ 20,2 juta) akan dibayar dalam 45 hari. Kapal selam pertama diperkirakan akan dikirim dalam jangka waktu enam tahun. Tiongkok juga setuju untuk memasok rudal jelajah anti kapal CM-708, yang bisa ditembakkan dari kapal selam dengan jarak jangkauan hingga 290 kilometer (180 mil), secara cuma-cuma. Rudal CM-708 merupakan versi luncur kapal selam dari rudal anti kapal CM-802.
Pada tanggal 18 April, kabinet menteri Thailand secara diam-diam menyetujui keputusan untuk mengakuisisi kapal selam senilai 13,5 miliar baht ($ 390 juta) dari Tiongkok dan dua lagi selama 11 tahun ke depan. Akibatnya, sejumlah besar aktivis, politisi dan anggota masyarakat menyatakan keprihatinannya mengenai dampak pembelian kapal selam terhadap anggaran ekonomi dan pertahanan nasional, karena kesepakatan tersebut dapat membebani negara karena anggaran militernya jika terjadi keadaan darurat, sementara kelayakan kapal selam tersebut secara umum juga dipertanyakan. Pada tanggal 28 April, media lokal melaporkan bahwa Office of the Auditor-General (OAG) Thailand memutuskan untuk melancarkan penyelidikan terhadap rencana AL Kerajaan Thailand untuk membeli tiga kapal selam dari Tiongkok karena adanya kritik yang kuat menyusul kecaman terhadap kesepakatan tersebut yang berawal dari petisi salah seorang aktivis.
Sumber : http://sputniknews.com/