Mengenal Kapal Patroli Siluman "Specialised Marine Craft" AL Singapura - Radar Militer

24 Juni 2017

Mengenal Kapal Patroli Siluman "Specialised Marine Craft" AL Singapura

 Specialised Marine Craft (SMC) produksi Singapore Technologies (ST) Marine
 Specialised Marine Craft (SMC) produksi Singapore Technologies (ST) Marine 
Sebagian dari Anda mungkin ‘gamang’ melihat adopsi teknologi alutsista yang telah dicapai Singapura. Meski kerap mengundang kontroversi, namun harus diakui pencapaian teknologi militer Singapura menjadi salah satu benchmark yang penting bagi Indonesia. Terkhusus dalam bidang perkapalan, publik di Tanah Air pernah bersuka cita atas peluncuran KCR (Kapal Cepat Rudal) KRI Klewang-625, selain mengusung desain trimaran, seandainya proyek Klewang berlanjut maka TNI AL bakal mempunyai kapal perang berkemampuan stealth pertama.
Dan tak jauh dari Pulau Batam, AL Singapura sejak tahun 2009 sudah mengoperasikan kapal patroli, interceptor dan surveillance berkemampuan stealth yang diberi label Specialised Marine Craft (SMC) produksi Singapore Technologies (ST) Marine. Dengan melesat diatas 30 knots, SMC yang punya panjang 25 meter difungsikan untuk melakukan pengejaran secara senyap untuk sasaran terbatas.
Meski didapuk dengan kemampuan stealth, SMC hanya diperankan untuk misi patroli litoral dengan sasaran low level, pasalnya bekal senjata yang speed boat ini ya hanya terbatas, yakni berupa satu pucuk SMB (Senapan Mesin Berat). Meski hanya satu pucuk SMB yang dipasang pada bagian haluan, tapi SMB 12,7 mm sudah dilengkapi RCWS (Remote Control Weapon System) dan foredeck-mounted stabilised dari Oto Melara Hitrole G. Alhasil gunner di anjungan dapat melakukan penembakka secara otomatis dan terarah baik meski kapal sedang melaju kencang di lautan. Toh dalam setiap operasi, SMC memang akan berdampingan dengan kapal patroli cepat rudal, Fearless Class.
Berani memberi label stealth pada SMC, ST Marine tak sekedar merancang lambung kapal ala pesawat tempur dengan desain v-shape, material lambung SMC dibuat dari bahan komposit dan aluminium hullform yang mampu menyerap radiasi radar, atau desain low radar cross section (RCS). Lambung kapal juga dibuat sangat rendah, tinggi kapal dari batas permukaan air hanya 2 meter, sementara draught (bagian kapal yang ada di bawah permukaan air) hanya 1,2 meter.
Sebagau sumber tenaga, dipercayakan pada dua tipe mesin, yakni 2 x MTU 16V200 M94 Engines dan 2 x Hamilton HM651 Waterjets. Bila dipadukan kombinasi dua sistem mesin ini sanggup memberikan tenaga hingga 5.000 Hp. Maka tak heran jika SMC sanggup diajak ngebut diatas 30 knots. Ada kelebihan tentu ada kekurangan, desain yang diusung ST Marine ini disebut-sebut membuat SMC tidak afdol untuk diajak ngebut diatas kecepatan 50 knots, bahkan desainnya yang datar kurang baik untuk diajak bermanuver berkelok-kelok. SMC digadang mampu menjelajah sejauh 463 km pada kecepatan 20 knots.
Mengemban peran juga sebagai kapal intai, SMC dibekali teknologi Long Range Acoustic Device yang difungsikan untuk memproyeksikan peringatan lisan dan peringatan dini dari jarak ratusan meter. Lain dari itu, SMC dilengkapi perangkat sensor electro optical system, FLIR (Forward Looking Infrared), digital navigation system, dan satellite communication system. Bekal senjata yang dibawa adalan sepucuk SMB dari jenis FN Herstal M2HB QCB kaliber 12,7 mm. Selain sudah mengusung RCWS dari Oto Melara Hitrole G, tampilan shield senjata ini sudah dibuat dengan cover streamline, seolah menyatu dengan body kapal. Dengan stabilised system, senjata ini dapat melontarkan 450 proyektil dalam satu menit.
Sebagai kapal dengan fungsi khusus, SMC hanya diawaki oleh empat orang, yaitu commander, coxswain, navigator dan weapons operator. Merujuk ke silsilahnya, rancangan SMC mulai digagas pada tahun 2003. Varian pertama dirilis pada tahun 2009, punya panjang 22 meter, lebar 5,5 meter, dan bobot 40 ton. Varian pertama ini senjatanya sudah dengan RCWS, tapi mengusung senapan mesin kaliber 7,62 mm. Kemudian ada peningkatan di varian kedua, dengan panjang lambung 25 meter, lebar 6 meter, dan bobot 45 ton, di varian terakhir ini yang menggunakan FN Herstal M2HB QCB.
Debut SMC varian pertama dalam parade militer tahun 2015.
Meski sudah beroperasi sejak tahun 2009, AL Singapura baru resmi memamerkan SMC (varian pertama) ke publik pada tahun 2015 dalam sebuah parade. Tiga unit sudah diserahkan kepada AL Singapura, masih ada sisa pesanan lima unit SMC yang kabarnya akan dituntaskan pada tahun 2017 ini. Buat Indonesia, kapal persis seperti SMC memang belum dipunyai, tapi sedikit banyak profil SMC mirip dengan KMC (Kapal Motor Cepat) Komando yang dioperasikan TNI AD di beberapa Kodam. KMC Komando yang buatan PT. Tesco Indomaritim juga dilengkapi SMB RCWS 12,7 mm, dan pastinya mampu melesat cepat dengan bermanuver ala speed boat. (Gilang Perdana)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb