DSME Bersiap Serahkan Kapal Selam Type 209/1400 Pertama Indonesia Setelah Terjadi Penundaan - Radar Militer

29 Juli 2017

DSME Bersiap Serahkan Kapal Selam Type 209/1400 Pertama Indonesia Setelah Terjadi Penundaan

KRI Nagapasa 403
KRI Nagapasa 403 

TNI Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan Indonesia saat ini tengah bersiap untuk menerima kapal selam diesel-elektrik Type 209/1400 pertama dari perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), ungkap narasumber dalam TNI-AL pada tanggal 27 Juli. Serah terima kapal tersebut tertunda lebih dari empat bulan dikarenakan adanya modifikasi yang dibuat pada platform itu setelah dilakukannya sea trial, kata pihak DSME.
Informasi ini diperkuat oleh pejabat DSME yang memastikan bahwa persiapan saat ini sedang dilakukan untuk upacara penyerahan. “Saat ini, pengerjaan Nagapasa telah selesai dan kapal siap untuk diserahkan pada 2 Agustus 2017,” kata seorang pejabat DSME pada hari yang sama.
Nagapasa dengan nomor lambung 403, merupakan bagian dari kontrak senilai KRW1.3 triliun (USD1,1 miliar) yang ditandatangani antara DSME dan pemerintah Indonesia pada bulan Desember 2011. Kontrak tersebut disertai dengan ketentuan mengenai transfer teknologi, dimana kapal pertama dan kedua dibangun di Korea Selatan, sedangkan kapal ketiga akan diproduksi di galangan kapal milik negara Indonesia, PT PAL, di Surabaya bekerjasama dengan DSME.
Nagapasa memiliki displacement sekitar 1.280 ton saat di permukaan dan 1.400 ton saat menyelam. Kapal ini memiliki panjang keseluruhan 61,2 m, beam 6,25 m, dan draft lambung 5,5 m. Ditenagai oleh empat mesin diesel MTU 12V493, kapal selam tersebut dapat mencapai kecepatan tertinggi 21,5 knot saat menyelam, dan 11 knot saat dipermukaan, dan jangkauan operasi maksimum sekitar 10.000 mil laut pada kecepatan 10 knot saat berada di permukaan, menurut spesifikasi yang diberikan oleh DSME.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb