Thailand akan Beli Delapan Tambahan Jet Latih T-50 dari Korea Selatan - Radar Militer

13 Juli 2017

Thailand akan Beli Delapan Tambahan Jet Latih T-50 dari Korea Selatan

Jet Latih T-50
Jet Latih T-50  

Pemerintah Thailand telah menyetujui akuisisi delapan lead-in fighter trainer KAI T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan, menambah empat pesawat yang diakuisisi pada 2015.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah konferensi pers Selasa lalu (11/07), dengan biaya akuisisi dilaporkan mencapai $258 juta, yang akan dibayarkan selama periode tiga tahun, menurut Air Vice Marshal Pongsak Semachai.
Diberi nama T-50TH, pesawat tersebut akan mulai mengganti armada 40 pesawat Aero Vodochody L-39ZA/ART Albatros Angkatan Udara Kerajaan Thailand (Royal Thai Air Force) dalam peran latih dan tempur, dengan empat pesawat pertama diperkirakan akan dikirim pada Maret 2018.
Menurut spesifikasi yang dirilis sebelumnya oleh KAI, T-50TH akan memiliki kemampuan tempur penuh, dilengkapi fire control radar, diperkirakan Elbit EL/M-2032, databus MIL-STD-1760 dan akan disiapkan untuk data link Link 16.
KAI juga telah mengirimkan pesawat terakhir dari 12 pesawat tempur ringan FA-50PH ke Filipina awal Juli, mencatat dalam sebuah rilis berita bahwa hal tersebut dilakukan tiga bulan lebih awal dari yang dijadwalkan.
Jet tersebut dipesan berdasarkan kontrak senilai $415 juta pada tahun 2014 dengan pengiriman dimulai pada akhir 2015 dan telah dikerahkan dalam serangan udara terhadap militan yang terkait dengan Islamic State yang bersembunyi di sebuah kota di selatan negara tersebut.
Laporan pengiriman FA-50PH, yang merupakan varian serangan ringan khusus dari T-50, muncul saat Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan kepada media lokal bahwa militer telah mengirim sebuah pesawat transport Hercules Lockheed-Martin C-130 Ke Amerika Serikat untuk mengambil amunisi tambahan untuk pesawat terbangnya.
Ia tidak mengungkapkan jenis amunisi yang dikirim, walaupun kemudian diketahui bahwa amunisi tersebut mencakup rudal udara-ke-permukaan Raytheon AGM-65G2 Maverick. FA-50PH terlihat membawa sepasang Mavericks inert saat sebuah parade di Clark Airbase dekat Manila, ibukota Filipina, memperingati ulang tahun ke-70 Angkatan Udara Filipina pada 7 Juli.
KAI telah sukses dalam mengisi ceruk pasar untuk keluarga T-50 di negara-negara yang membutuhkan kemampuan serang ringan di samping peran advanced atau lead-in fighter role, dimana Indonesia dan Irak juga menjadi pengguna ekspor tipe ini selain Filipina dan Thailand.
Dua negara yang disebut terakhir telah mengindikasikan bahwa mereka ingin membeli lebih banyak pesawat untuk memenuhi kebutuhan masing-masing, sementara KAI juga bermitra dengan Lockheed Martin dalam menawarkan T-50A, yang didasarkan pada FA-50, kepada Angkatan Udara AS untuk program TX-nya untuk menggantikan pesawat latih Northrop T-38 Talon.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb