Uji Tembak Rudal Anti Kapal MBDA Sea Venom/ANL |
Badan Pengadaan Pertahanan Perancis (DGA) dan tim MBDA berhasil menyelesaikan peluncuran pertama rudal Antinavire Léger (ANL/Sea Venom) pada tanggal 21 Juni 2017 di lokasi DGA Missile Testing Center di Mediterranean. Pengujian tersebut dilakukan dari helikopter uji Panther milik DGA.
Sea Venom/ANL adalah rudal sea skimming high subsonic, dengan jangkauan 20 Km yang dirancang untuk efek mematikan yang tinggi pada unit-unit pesisir pantai/littoral (seperti kapal patroli cepat-FAC dan korvet). Rudal ini juga efektif terhadap sasaran littoral yang berada di darat. Rudal ini mempunyai beberapa mode serangan termasuk "pop up/top attack".
Dalam program ini, Sagem menyediakan penjejak Infra Merah (IR seeker), Roxel memasok mesin (boosternya sama dengan rudal Brimstone), Thales memasok altimeter radio dan Eurenco memasok hulu ledak.
MBDA mengembangkan Sea Venom/ANL untuk memenuhi kebutuhan angkatan laut Inggris dan Prancis untuk rudal anti kapal yang diluncurkan oleh helikopter. Dengan berat sekitar 100kg, rudal ini akan menggantikan dua rudal anti kapal lainnya dalam portofolio produk MBDA. Rudal tersebut adalah Sea Skua yang digunakan pada helikopter Lynx Inggris dan helikopter Sea King, Lynx dan AB212 dari tujuh negara lainnya, termasuk angkatan laut Jerman, Brasil, Malaysia, Kuwait, Turki dan Korea Selatan. Serta rudal AS15TT yang digunakan pada helikopter Panther yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Timur Tengah. Sea Venom yang di kenal sebagai FASGW(H)/ANL oleh Inggris akan melengkapi helikopter AW109 Lynx Wildcat milik AL Inggris dan helikopter H160 yang dimiliterisasi milik Angkatan Laut Prancis (program HIL untuk program Helikopter Hélicoptère Interarmées Léger atau Light Joint Helicopter).
Selain itu, baru-baru ini diketahui bahwa MBDA sedang mengerjakan varian peluncur darat Sea Venom/ANL.
Cocok untuk operasi blue water dan operasi littoral yang penuh gangguan (clutter), Sea Venom/ANL merupakan kemajuan besar pada generasi rudal yang akan digantinya dari sudut pandang teknologi. Sistem baru ini memberikan efek presisi terhadap berbagai ancaman bahkan di lingkungan yang kompleks sehingga memuaskan tuntutan kebutuhan masa depan. Sebuah data-link dua arah berkecepatan tinggi mengkomunikasikan gambar yang "dilihat" oleh penjejak rudal ke operator rudal. Oleh karena itu, selain untuk memulai serangan secara otonom, operator juga dapat memantau tindakan atau bahkan tetap mengendalikan rudal sepanjang durasi penerbangannya.
Sumber : http://navyrecognition.com/