Improved Kilo Project 636 “Varshavyanka" |
Indonesia tertarik untuk memiliki kapal selam diesel-elektrik Project 636 “Varshavyanka”, kata Kepala Layanan Federal untuk Kerja Sama Teknik Militer Rusia (FSMTC) Dmitry Shugaev dalam sebuah wawancara dengan Kommersant.
Shugaev mencatat bahwa dalam hal ini "trennya bagus". "Kami membahas topik ini dengan mitra Indonesia, kami siap mencari model yang saling menguntungkan," katanya.
Namun pada saat yang sama, kepala FSMTC juga menambahkan bahwa Jakarta juga sedang berupaya mengembangkan produksi peralatan kelautannya sendiri.
Kapal selam Varshavyanka adalah kapal selam generasi ketiga yang memiliki berat benaman 3.950 ton. Dengan bobotnya itu, kapal selam ini bisa melaju di bawah air dengan kecepatan 20 knot dan mampu menyelam sedalam 300 meter. Varshavyanka juga dapat menampung hingga 52 orang awak kapal.
Rusia telah mempertimbangkan kemungkinan pemasokan kapal selam non-nuklir Varshavyanka (Project 636) untuk Indonesia sejak 2016 lalu. Kapal selam Project 636 yang telah dimodifikasi ini memiliki efektivitas tempur yang lebih tinggi.
Varshavyanka dilengkapi dengan torpedo berkaliber 533 milimeter (sebanyak enam unit), bom, dan sistem rudal ‘Kalibr’. Kapal ini juga mampu mendeteksi target pada jarak tiga sampai empat kali lebih besar dibandingkan kemampuan deteksi musuh. Atas kemampuan silumannya tersebut, kapal selam ini mendapat julukan "black hole" oleh NATO.