Boeing CH-47 Chinook, Helikopter yang Masih Akan Terbang di Ulang Tahun Ke-100 - Radar Militer

28 Oktober 2017

Boeing CH-47 Chinook, Helikopter yang Masih Akan Terbang di Ulang Tahun Ke-100

Boeing CH-47 Chinook
Boeing CH-47 Chinook 

Produk militer dengan teknologi canggih memiliki kecenderungan usia pakai yang pendek mengingat perubahan teknologi yang sangat cepat. Akan tetapi, ada perkecualian untuk helikopter kelas berat milik AD AS, CH-47 Chinook. Heli dengan rotor ganda yang ditaksir oleh TNI ini sudah direncanakan akan terbang sampai dekade 2060an atau 100 tahun setelah heli ini diciptakan dan diterjunkan ke medan Vietnam.
Rencana untuk mencapai usia 100 tahun itu akan dibagi-bagi ke dalam beberapa fase, dimulai dari tahun 2017 ini dimana versi akhir CH-47F akan diupgrade ke dalam CH-47F Block II. Fase ini akan menyaksikan Chinook menerima bilah baling-baling baru yang menaikkan daya angkat, transmisi baru, sponson tangka bahan bakar tunggal, dan perkuatan pada struktur terutama di hidung, belakang, dan pylon mesin. Daya angkat CH-47F Block II ini nantinya akan menyamai CH-47G yang paling baru.
Dengan daya angkat yang meningkat sampai 54.000 pon, CH-47F Block II akan mampu mengangkut kendaraan taktis terbaru AD AS JLTV. Tidak di dalam perutnya tentu, tetapi digantung dengan sling baja di bawah badan helikopter. Selain itu, untuk memudahkan pemuatan kargo di perut pesawat, CH-47F Block II akan menerima sistem COOLS (Cargo On/Off Loading System) yang berupa serangkaian roller di lantai kargo heli sehingga mengurangi friksi palet yang didorong masuk atau keluar.
Kokpit CH-47F Block II juga akan menerima sistem avionik baru berupa CAAS (Common Avionics Architecture System) yang mencakup display baru, sistem navigasi yang ditingkatkan kemampuannya, standar radio aman terbaru, dan sistem yang memungkinkan kerja pilot berkurang saat menerbangkan heli gambot ini. Targetnya, pada 2021 AD AS sudah akan mengoperasikan CH-47F Block II yang dioptimalkan untuk wilayah tinggi dan panas.
Yang menyenangkan CH-47F Block II juga akan menerima sistem peredam getaran baru di area kokpit sehingga kelelahan awak bisa dikurangi untuk durasi penerbangan panjang. Sistem autopilot baru juga memungkinkan heli terbang mengikuti kontur permukaan dan menghindari halangan dan tabrakan dengan permukaan tanah. Para teknisi pun dimudahkan dengan terpasangnya sistem diagnosis kondisi CH-47 yang bisa diakses dengan perangkat pintar.
Sementara untuk sistem proteksi, CH-47F Block II akan menerima sistem CIRCM (Common Infra Red Counter Measures) yang mampu mengacak sistem rudal anti pesawat dengan mengikuti trayektori rudal tersebut dan kemudian menembakkan laser yang akan membakar sistem pemandu pada rudal. Ada pula CMWS (Common Missile Warning System) untuk menemukan rudal pencari panas yang ditembakkan dan mengacaukannya sebelum mengenai pesawat. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb