Destroyer Type 055 AL China, Terhebat dan Tak Tertandingi di Benua Asia - Radar Militer

09 Oktober 2017

Destroyer Type 055 AL China, Terhebat dan Tak Tertandingi di Benua Asia

Destroyer Type 055 AL China
Destroyer Type 055 AL China 

AL China saat ini sedang menunggu-nunggu selesainya pembuatan kapal perang Type 055. Dengan bobot normal 10.000 ton dan bobot penuh 13.000 ton, sudah selayaknya kapal perang ini masuk ke dalam jenis kapal penjelajah (cruiser) dan bukannya kapal perusak (destroyer). Namun AL China sendiri kelihatannya masih ingin menggolongkannya ke dalam jenis kapal perusak.
Type 055 sendiri merupakan kapal dengan desain yang cukup radikal dari sisi sensor dan persenjataan, meninggalkan kapal seperti perusak Type 052 sampai 052D. Type 055 dibangun sarat teknologi radar dan senjata baru, tidak tersaingi oleh kapal-kapal perang lain di kawasan, baik itu milik Jepang (Atago Class), atau bahkan Rusia (Udaloy Class) dan Amerika Serikat (Ticonderoga Class). Dengan bobot dan persenjataannya, Type 055 sejajar dengan kelas Arleigh Burke, walaupun total persenjataan dan tonase yang dibawa Type 055 sedikit lebih banyak.
Type 055 nantinya akan menjadi komplemen bagi gugus tugas kapal induk AL China, bersama dengan kapal induk pertama Tiongkok, Liaoning. Type 055 akan menjadi pelindung utama bagi gugus tugas dengan rudal-rudal yang bisa dibawanya. Dengan sekian banyak persenjataan, sudah tentu akan sulit bagi lawan untuk mendekati dan mengancam gugus tugas tersebut.
Proyek Type 055 merupakan pencapaian teknologi bagi China inilah kapal perang pertama yang murni didesain olehChina sendiri, tidak seperti kapal perang sebelumnya yang desainnya dibeli dari Rusia. Proyek kapal perang yang dimulai pada 20 Desember 2009 ini juga menerapkan teknologi desain baru, dengan penekanan pada integrasi dari atas sampai ke bawah pada level yang paling detil sehingga meminimalkan problem pada desainnya.
Proses desainnya menekankan pada modularitas, seperti yang diterapkan oleh galangan-galangan kapal militer Eropa, dimana struktur dan sistem dibagi berdasarkan blok, dimana untuk lambung dan superstruktur dibagi ke dalam tiga modul besar yang masing-masing sudah dipasangi infrastruktur, sistem elektronik, dan mekanikal-elektrikal yang dibutuhkan sehingga nantinya modul tersebut tinggal digabungkan saja dan dipasangi sistem senjata dan sensor.
Sejak foto pembangunan modul tersebar di media dan dimulai pada April 2016, hanya butuh 1,5 tahun untuk penyelesaian dan akhir 2017 Type 055 bisa siap untuk uji laik laut. Type 055 sendiri memiliki dimensi yang mengagumkan dengan panjang 174 meter, lebar 20,2 meter dan sarat air 6,6 meter. Propulsinya menggunakan sistem COGAG (Combined Gas And Gas) yang mengandalkan mesin turbin QC-280 dengan daya 112.000kW total, yang disalurkan pada dua batang propeller dan bisa mendorong kapal dengan kecepatan maksimal 30 knot.
Namun yang paling impresif memang sistem persenjataannya. Type 055 bisa membawa 122 rudal dari berbagai jenis mulai rudal anti pesawat HHQ-9, rudal anti kapal YJ-18, rudal jelajah untuk menghantam sasaran di darat CJ-10, dan roket anti kapal selam CJ-5. Semua rudal itu disimpan dalam sel peluncur vertikal (VLS) yang disiapkan di dua tempat yaitu di haluan tepat di depan anjungan dan di seksi tengah, tepat sebelum hangar yang bisa menyimpan dua helikopter angkut berat AL China, Z-8 atau heli anti kapal selam Z-9.
Untuk mengendalikan rudal-rudal tersebut ada sistem radar SAPARS (Shipborne Active Phased Array Radar Sistem), yang kemungkinan merupakan penyempurnaan dari Type 346 Dragon Eye yang terpasang di kelas Type 052C. Radar ini, yang dikatakan setara dengan radar AEGIS milik AL AS, didesain untuk bisa beroperasi pada pita S dengan 4 antena transceiver berbentuk kotak yang dipasang diagonal di bagian depan dan belakang anjungan dengan daya puncak 100W.
Daya deteksi radar ini mampu mencapai 500-600 kilometer, dan didesain untuk mendeteksi adanya rudal balistik atau jelajah yang mengancam daratan Tiongkok dan meluncurkan rudal penangkalannya dalam bentuk HQ-26 ABM (Anti Ballistic Missile). Untuk menghadapi ancaman pesawat maritim, ada radar pita C yang mengendalikan sistem rudal anti pesawat HHQ-9.
Kapal pertama dari Type 055 diluncurkan di galangan kapal Jiangnan pada bulan Juni 2017, disaksikan oleh 200an orang Perwira dan kelasi yang akan mengawaki kapal ini nantinya. Dengan proses fitting out yang saat ini sedang dilakukan, perkiraan bahwa di akhir tahun 2017 Type 055 sudah dapat diluncurkan nampaknya tidak jauh panggang dari api. Dengan pembangunan kekuatan laut di segala lini, inilah wujud dari pembangunan kekuatan poros maritim yang sesungguhnya. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb