Menteri Pertahanan Jepang |
Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Itsunori Onodera dan Menhan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis sepakat untuk bekerja sama memperkuat kemampuan pertahanan rudal melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut).
"Sangat penting bahwa Jepang dan AS memiliki kesempatan untuk mengadakan pembicaraan saat ketegangan begitu kuat," kata Menhan Onodera pada permulaan pembicaraan dengan Mattis di sela-sela pertemuan pertahanan regional di Filipina, dinukil dari The Mainichi, Selasa (24/10/2017).
Menhan Onodera dan Mattis juga bertemu dengan mitra mereka dari Korea Selatan (Korsel), Song Young Moo, dan setuju untuk terus menambahkan tekanan pada Korut untuk mendukung upaya diplomatik agar negara tertutup itu dapat menghapus program pengembangan senjata nuklirnya.
Onodera dan Mattis sepakat untuk bekerja sama dalam akuisisi Pasukan Bela Diri Jepang atas sistem pertahanan rudal Aegis Ashore berbasis darat dan pengoperasian kapal Aegis yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal balistik. Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang pejabat Jepang.
Mattis mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan bilateral dengan Onodera bahwa dia mendiskusikan cara-cara untuk mempertahankan perdamaian dan mendukung upaya diplomatik, yang mengindikasikan keinginannya untuk memprioritaskan dialog mengenai langkah-langkah militer dalam menyelesaikan perselisihan dengan Korut.
Onodera dan Song, sementara itu, dalam sebuah pertemuan mengonfirmasikan mempromosikan pertukaran pertahanan, termasuk melalui kunjungan timbal balik pesawat dan kapal mereka.
AS, Jepang, dan Korsel menekan Korut untuk melakukan denuklirisasi. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya menyimpan semua opsi, termasuk tindakan militer, di dalam berurusan dengan Korut.
Sekadar diketahui, setelah dua uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua pada Juli, Pyongyang pada 3 September melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat. Selain itu, negara serba tertutup itu menguji coba rudal balistik Hwasong-12 yang terbang melintasi wilayah udara Jepang sebelum jatuh di Samudera Pasifik pada Jumat 15 September pagi waktu setempat.
Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un, bersumpah negaranya akan mencapai target kekuatan nuklir yang diidam-idamkan. Hal tersebut tetap mungkin dilakukan meski Pyongyang terus-menerus dijatuhi sanksi dan blokade oleh dunia internasional.
Sumber : https://news.okezone.com
"Sangat penting bahwa Jepang dan AS memiliki kesempatan untuk mengadakan pembicaraan saat ketegangan begitu kuat," kata Menhan Onodera pada permulaan pembicaraan dengan Mattis di sela-sela pertemuan pertahanan regional di Filipina, dinukil dari The Mainichi, Selasa (24/10/2017).
Menhan Onodera dan Mattis juga bertemu dengan mitra mereka dari Korea Selatan (Korsel), Song Young Moo, dan setuju untuk terus menambahkan tekanan pada Korut untuk mendukung upaya diplomatik agar negara tertutup itu dapat menghapus program pengembangan senjata nuklirnya.
Onodera dan Mattis sepakat untuk bekerja sama dalam akuisisi Pasukan Bela Diri Jepang atas sistem pertahanan rudal Aegis Ashore berbasis darat dan pengoperasian kapal Aegis yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal balistik. Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang pejabat Jepang.
Mattis mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan bilateral dengan Onodera bahwa dia mendiskusikan cara-cara untuk mempertahankan perdamaian dan mendukung upaya diplomatik, yang mengindikasikan keinginannya untuk memprioritaskan dialog mengenai langkah-langkah militer dalam menyelesaikan perselisihan dengan Korut.
Onodera dan Song, sementara itu, dalam sebuah pertemuan mengonfirmasikan mempromosikan pertukaran pertahanan, termasuk melalui kunjungan timbal balik pesawat dan kapal mereka.
AS, Jepang, dan Korsel menekan Korut untuk melakukan denuklirisasi. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya menyimpan semua opsi, termasuk tindakan militer, di dalam berurusan dengan Korut.
Sekadar diketahui, setelah dua uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua pada Juli, Pyongyang pada 3 September melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat. Selain itu, negara serba tertutup itu menguji coba rudal balistik Hwasong-12 yang terbang melintasi wilayah udara Jepang sebelum jatuh di Samudera Pasifik pada Jumat 15 September pagi waktu setempat.
Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un, bersumpah negaranya akan mencapai target kekuatan nuklir yang diidam-idamkan. Hal tersebut tetap mungkin dilakukan meski Pyongyang terus-menerus dijatuhi sanksi dan blokade oleh dunia internasional.
Sumber : https://news.okezone.com