SAAB Tawarkan Swordfish untuk Patroli Maritim AL Korea Selatan - Radar Militer

25 Oktober 2017

SAAB Tawarkan Swordfish untuk Patroli Maritim AL Korea Selatan

Swordfish SAAB
Swordfish SAAB 
Korea Selatan saat ini selalu berada dalam keadaan was-was karena ancaman Korea Utara yang makin tidak terkontrol. Tidak hanya ancaman rudal balistik di darat saja, Korea Utara pun mengembangkan rudal yang mampu diluncurkan dari kapal selam. Untuk itulah Korea Selatan merasa perlu memperkuat dirinya dengan armada pesawat patroli maritim.
Tak tanggung-tanggung, AL Korea Selatan ingin membeli sampai 60 unit pesawat patroli maritim, yang jelas sangat menggiurkan. Kandidat kuatnya tentu Boeing dengan P-8A Poseidon, tetapi pabrikan lain juga tidak mau menyerah. SAAB Swedia menyiapkan Swordfish, pesawat patroli maritim berbasis jet eksekutif Bombardier Global 6000. Ukuran lebih kecil dari Boeing 737 yang jadi basis Poseidon, tetapi soal kemampuan SAAB menjamin Swordfish tidak kalah.
Swordfish diklaim mamu terbang sejauh 5.200 mil nautik, dengan kecepatan jelajah 450 knot, mampu berpatroli selama 7,3 jam pada ketinggian 5.000 kaki, tetapi dengan catatan tidak membawa senjata. Kalau harus membawa senjata ya daya jelajahnya pasti akan melorot. Swordfish sendiri dioptimalkan untuk patroli di Zona Ekonomi Eksklusif, sekaligus menjalankan misi anti kapal permukaan maupun kapal selam.
Untuk peperangan anti kapal selam, Swordfish dilengkapi dengan tiang MAD (Magnetic Anomaly Detector) di ekor dan pelontar sonobuoy tipe A, F, dan G dengan jumlah total 200 unit untuk melokasikan dan menjejak kapal selam yang bersembunyi di kedalaman. Untuk penghancuran kapal selam yang terdeteksi dapat memanfaatkan empat pylon yang tersedia di bawah sayap, yang bisa dipasangi torpedo Mk46 atau Whitehead.
Sementara untuk mendeteksi kapal permukaan, Swordfish dilengkapi dengan AIS dan DF untuk mendeteksi transponder yang dipasang pada kapal permukaan dan mengklasifikasikannya. Di perut Swordfish juga dilengkapi dengan radar AESA multi moda yang bisa berputar 360 derajat, dilengkapi dengan transponder IFF (Identification Friend or Foe) yang mampu mendeteksi apakah sasaran tersebut kawan atau lawan.
Untuk misi SAR atau untuk mendeteksi sasaran permukaan berukuran kecil, Swordfish juga dilengkapi dengan bola elektro optic di dagu pesawat yang dilengkapi kamera termal untuk mendeteksi sasaran dalam segala cuaca. Terakhir untuk pengamatan dengan teropong disediakan kaca berukuran besar. Kalau memang sasaran berupa kapal harus dihancurkan, maka pylon bisa dicanteli dengan rudal anti kapal RBS-15 sebanyak dua buah.
Swordfish sendiri dilengkapi tempat untuk konsol misi sebanyak maksimal lima buah yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Selain itu tersedia sistem Link-16 dan antena komunikasi satelit untuk berhubungan dengan pasukan kawan. Sementara untuk perlindungan diri disiapkan sistem pelontar chaff, flare, dan jammer. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb