Teknologi : Inikah Rahasia di Balik Piring Terbang UFO? - Radar Militer

25 Oktober 2017

Teknologi : Inikah Rahasia di Balik Piring Terbang UFO?

Piring Terbang Amerika
Piring Terbang Amerika 

Amerika Serikat pada tahun 1950an sampai 1960an dihebohkan dengan penampakan UFO (Unidentified Flying Object) atau benda terbang misterius. Ada yang mengaku melihat cahaya yang terbang dengan pola zig-zag di langit, tidak seperti pesawat zaman itu, dan bahkan ada yang mengaku diculik oleh UFO yang mendarat.
Teori konspirasi pun merebak sebagai dasar untuk menjelaskan keberadaan UFO karena respon pemerintah AS yang tak sepenuhnya memberikan penjelasan. Ada yang mengatakan bahwa UFO adalah proyek rahasia pemerintah, ada pula yang meyakini kalau mahkluk luar angkasa itu benar adanya. Pemerintah AS yang pada saat itu membuat daerah rahasia Area 51 untuk menguji sejumlah pesawat canggih pun justru menyebabkan teori UFO semakin menyeruak.
Nah, ternyata proyek rahasia pemerintah AS tersebut ada benarnya juga. Amerika Serikat yang pada dekade 1950an kesengsem pada konsep pesawat supersonik yang bisa melesat cepat pada ketinggian tinggi untuk mencegat pesawat pembom Soviet mengeluarkan banyak dana untuk riset pesawat pencegat yang sempurna. Sebagiannya adalah sejumlah proyek rahasia, salah satunya Proyek Y yang kemudian diserahkan ke AD AS dengan nama VZ-9 Avrocar.
VZ-9 sendiri dimaksudkan sebagai wahana pengujian konsep pesawat yang dibuat dengan memanfaatkan prinsip Coanda, yaitu tendensi dimana aliran udara akan tetap menempel pada permukaan cekung, dimana udara yang dikeluarkan dari kipas di tengah mesin akan mengalir ke permukaan yang lebih rendah di sekelilingnya, menciptakan gaya angkat yang kontinyu.
Purwarupa VZ-9 sendiri digagas oleh perusahaan De Havilland Canada dengan kepala desainnya Jack Frost. Tim De Havilland menciptakan bentuk pesawat yang nyeleneh, seperti donat dengan mesin turbofan dengan 124 bilah yang ditaruh di tengahnya. Dari atas terlihat seperti piring terbang, dengan bagian atas yang lebih melengkung dibandingkan bawahnya.
Diameter VZ-9 mencapai 5,5 meter dan tebalnya 1,1 meter, ditenagai dengan mesin Continental J-69-T9 sebanyak tiga buah. Untuk mengendalikan VZ-9 disiapkan satu kokpit yang letaknya justru di pinggiran piringan. Pilot bisa mengendalikan VZ-9 dengan terbang ke samping kiri dan kanan, atau melaju ke depan. Lepas landas dan mendarat bisa dilakukan secara vertikal.
Karena bentuknya yang aneh itu, VZ-9 memiliki kestabilan yang buruk dan pilot harus pintar mengendalikannya, mengingat belum ada sistem fly by wire pada dekade itu. VZ-9 sendiri sukses melakukan penerbangan Perdana pada 12 November 1959, namun terlalu banyak masalah yang merundung purwarupa itu. Upaya pembenahan, termasuk pembesaran ukuran dan penggantian mesin sudah dicoba namun tidak banyak peningkatan.
Akhirnya, proyek VZ-9 kemudian dibatalkan hanya dengan sedikit jam terbang yang dilakukan. Avrocar tidak bisa diterbangkan dengan aman di udara dan desainnya yang gemuk menyebabkannya sulit mencapai kecepatan tinggi. Apakah kemudian AS meneruskan percobaan membuat kendaraan seperti Avrocar yang kemudian berhasil mencapai apa yang tidak berhasil dicapai oleh tim De Havilland dan kemudian itulah yang dilihat oleh orang-orang? Kebenarannya ada di luar sana. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb