Ternyata! Sejak Dekade 70-an TNI Sudah Menimbang Pengadaan Ranpur M113 - Radar Militer

19 Oktober 2017

Ternyata! Sejak Dekade 70-an TNI Sudah Menimbang Pengadaan Ranpur M113

 Ranpur M113 TNI AD
 Ranpur M113 TNI AD 

Flash back sejenak ke awal Oktober 2014, jagad pemerhati alutsista di Tanah Air dikejutkan dengan kedatangan gelombang perdana ranpur (kendaran tempur) lapis baja roda rantai jenis APC (Armoured Personnel Carrier) M113 A1 bekas pakai AD Belgia. Sesuai doktrin penggelaran kekuatan TNI AD yang baru, ranpur APC yang namanya melegenda di Perang Vietnam ini tak ditempatkan pada satuan kavaleri, seiring modernisasi alutsista TNI AD, rumah baru bagi ranpur APC M113 dan IFV (Infantry Fighting Vehicle) M1A3 Marder berada di satuan Infanteri Mekanis.
Hadirnya M113 A1 dalam varian APC, yang kemudian diikuti varian reparasi M113A1-B-Rec memang mengejutkan pada jelang HUT TNI ke-69 di tahun 2014. Betapa tidak, sebagian besar publik di Indonesia memang tak menyangka M113 A1 bakal diakuisisi, bukan karena statusnya yang bekas pakai, tapi M113 A1 sendiri yang sudah tergolong ranpur tua. Meski begitu, masih banyak negara yang hingga detik ini masih mengoperasikan keluarga M113. Infanteri Mekanis TNI AD seolah ingin menebus ‘ketertinggalan’ dalam kepemilikan M113, ini dibuktikan status Indonesia sebagai negara pertama pengguna M113 Arisgator di luar Italia.
Sebagai pengguna M113, kini Indonesia menjadi anggota klub M113 yang berisikan ratusan negara pemilik M113. Terkhusus di lingkup Asia Tenggara, posisi sebagai pengguna M113 menjadi yang paling junior, pasalnya M113 sudah puluhan tahun dipakai oleh Filipina, Vietnam, Thailand dan Singapura. Bahkan Singapura telah secara resmi memensiunkan M113 dan menggantikannya dengan Next Generation AFV. Sementara di Filipina, M113 masih beroperasi penuh dalam pergeraka operasi militer, seperti di kawasan Marawi.
Nah yang menarik, pada masa awal-awal Filipina dan Thailand mengoperasikan M113 di dekade 70-an, ternyata TNI memang sudah kepincut dengan M113. Dikutip dari situs YonKav7.mil.id (15/4/2017), disebutkan bahwa pada masa Jenderal M. Panggabean menjabat sebagai Panglima ABRI, Ia menyatakan tertarik untuk mempetimbangkan pengadaan M113. Namun lantaran harganya kala itu dinilai tidak terjangkau, maka keinginan Jenderal M. Panggabean tidak diteruskan lebih lanjut. Kisah ketertarikan TNI AD pada M113 di tahun 70-an, bersamaan dengan proses pengadaan 58 unit panser V-150 buatan Cadillac Gage, yang kini menjadi arsenal khas YonKav 7 Pragosa Satya (d/h YonKav 7 Sersus - Panser Khusus).
Bila kala itu M113 diakuisisi, tentu Indonesia tak menjadi ‘pengguna baru’ M113 seperti saat ini. Di masa itu, kebutuhan ranpur APC memang tidak terlalu mendesak, mengingat pada saat itu armada tank AMX-13 VCI yang serviceable lumayan memadai.
Bagi sebagian orang, mendengar TNI AD mengadopsi M113, ibarat kolektor mendatangkan barang antik. Menyebut M113, maka yang terlintas sebuah ranpur jadul, tak salah memang, mengingat rancang bangunnya sudah dimulai sejak 1956 oleh FMC Corporation, dan pertama kali diproduksi pada tahun 1957. Di lingkungan AD AS, M113 menjadi wahana APC andalan, sebelum tempatnya digantikan oleh IFV M2 Bradley. Dengan bobotnya yang ringan, punya mobilitas tinggi, dan mudah di upgrade, menjadikan M113 sangat populer. Hingga tahun 2001, 85.000 unit M113 telah dirpoduksi dalam berbagi varian. M113 tercatat digunakan di 51 negara, beberapa diproduksi secara lisensi oleh Belgia dan Italia. (Haryo Adjie)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb